Meskipun struktur seperti itu, yang dikenal sebagai "layang-layang gurun" juga dapat ditemukan di tempat lain di lanskap kering di Timur Tengah dan Asia barat daya.
Namun struktur ini diyakini sebagai yang tertua, terpelihara dengan baik, dan terbesar, kata para ahli dilansir PortalLebak.com dari Reuters.
Baca Juga: Amerika Serikat Rencanakan Sanksi Atas Perusahaan yang Membangun Pipa Nord Stream 2 Rusia
"Mereka membuktikan munculnya strategi perburuan massal yang sangat canggih, tak terduga dalam kerangka waktu awal seperti itu," kata sebuah pernyataan oleh Proyek Arkeologi Badia Tenggara (SEBAP) yang bekerja di situs tersebut sejak 2013.
Permukiman yang ditemukan dalam penelitian, berbentuk gubuk melingkar dan sisa-sisa kijang dalam jumlah besar.
Ini sekaligus menunjukkan bahwa penduduk tidak hanya berburu untuk kebutuhan mereka sendiri tetapi juga bertukar dengan pemukiman tetangga.
Baca Juga: Liga Champions: Anthony Elanga Selamatkan Manchester United Saat Berlaga Lawan Atletico Madrid
Menteri Pariwisata Yordania Nayef al Fayez mengatakan kepada Reuters, bahwa penemuan itu merupakan tambahan spektakuler bernilai bak permata bagi arkeologi Yordania.
Di Yordania, terdapat pula peninggalan kota Petra yang dipahat dari batu gurun, kota Romawi Jerash, dan kastil-kastil dari Abad Pertengahan.***