Sesuai dengan hadits yang begitu populer dan wajib semua Anda renungi dan digunakan sebagai panduan dalam kehidupan insani.
Karena dalam berpuasa penting direnungkan, bahwa Nabi Muhammad SAW sudah menyinggung hal tersebut.
Seperti yang diriwayatkan dalam dalam sebuah hadist populer yang berbunyi, “Banyak di antara umat-Ku yang melakukan puasa, tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya lapar dan dahaga (Kam min shoimin laisa lahu min shiyaihi illa l-juu’ wal athos)".
Baca Juga: Kapolri Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi Polri, Kapolda Metro Jaya Dijabat Irjen Pol Karyoto
Sindiran Nabi Muhammad SAW di atas, kian ditegaskan dengan kenyataan sosial yang tidak sedikit terkait mood berpuasa kita.
"Kadang kala ibadah puasa tidak memiliki kekuatan ruhiyah atau kehilangan 'api' puasanya, kita hanya menjalan dan melingkupinya sehari-hari," ujar KH. Samson Rahman Almanduri Albatani Laa Tahzan.
Alhasil, menurutnya puasa yang dilakukan adalah puasa basa-basi, hampa makna, roh dan spiritual.
"Puasa yang bisa disebut, puasa parsial. Puasa, tapi sebenarnya tidak puasa, hanya melakukan jasa puasa-tidak ada rohnya. Puasa yang hanya menahan lapar dan dahaga (haus)," kata KH. Samson.
Selain itu, banyak sekali laku ibadah puasa itu yang tidak mengubah apa pun, setelah umat Islam menjalankan ibadah puasa.