Perajin Kursi Bambu di Lebak Diminati Konsumen Lokal, Ini Keunggulannya

10 Agustus 2023, 11:37 WIB
Apan, pengrajin kursi bambu di Kabupaten Lebak, Banten. /Foto: Portal Lebak/Topan Aribowo Soesanto/

PORTAL LEBAK - Kursi bambu buatan perajin asal Kabupaten Lebak, Banten, diminati konsumen lokal, karena harganya terjangkau bagi kalangan ekonomi masyarakat bawah.

"Kita jual kursi bambu per satu set berisi tiga kursi dan satu meja Rp600 ribu, sedangkan kursi sofa mebel kita kasih harga di atas Rp1,2 juta," kata perajin kursi bambu, Apan, kepada PortalLebak.com, Kamis 10 Agustus 2023.  

Selama ini, Apan yang juga warga Cimangenteung, Kabupaten Lebak, mengungkapkan permintaan kursi bambu di Kabupaten Lebak cukup tinggi.

Baca Juga: Lemang Bambu Srikaya di Kota Medan Jadi Menu Favorit Buka Puasa, Pembeli Meningkat 20 Persen

Setidaknya pemintaan hingga mencapai 10 set/bulan, dibanderol harga Rp600 ribu/set, sehingga total omzet pendapatan Apan mencapai Rp6 juta.

Para pembeli kebanyakan merupakan konsumen lokal dengan mendatangi langsung ke lokasi untuk pesanan kursi bambu.

Namun, penjualan kursi bambu itu Rp600 ribu ditempat, sedangkan untuk ongkos kirim dibebankan ke konsumen.

Baca Juga: Diplomasi Sepeda Bambu Presiden Jokowi, Anthony Albanese Terkesan Diajak Bersepeda di Kebun Raya Bogor

"Saya bersama anak saya, sudah delapan tahun memproduksi kerajinan kursi bambu, tapi baru dua tahun terakhir kebanjiran konsumen lokal," katanya. 

Menurut Apan, kebanyakan konsumen lokal membeli kursi bambu buatannya, dengan alasan karena karya kerajinannya unik dan punya nilai seni, termasuk kualitas tinggi sehingga kuat tak lapuk meski telah beberapa tahun digunakan.

Apalagi, kursi bambu itu dialasi lembaran busa, sehingga setiap orang yang menduduki merasa lebih nyaman.

Baca Juga: Bupati Lebak Iti Oktavia Jayabaya Diwisuda Jadi Doktor Ilmu Administrasi Publik, Ini Kesannya

Selama ini, Apan memproduksi dan mengerjakan kerajinan kursi bambu dengan peralatan manual, sehingga paling cepat hanya dapat merampungkan 10 set/bulan.

Sebenarnya, Apan mengungkapkan, permintaan konsumen lokal lebih dari 10 set/bulan. Tapi keterbatasan tenaga dan permodalan dirinya hanya bisa memproduksi sebanyak 10 set/bulan.

"Kami memproduksi kursi bambu itu hanya bisa untuk memenuhi ekonomi keluarga, tidak lebih," jelas Apan.

Baca Juga: Pemerintah Menetapkan 24 Juli Setiap Tahunnya Sebagai Hari Kebaya Nasional

Hal senada diutarakan perajin kursi bambu, Madi (50), warga Margajaya Cimarga, Kabupaten Lebak.

Madi mengatakan permintaan produk kerajinan kursi bambu cenderung meningkat, sehingga mampu menyumbang pendapatan ekonomi keluarga.

Biasanya, pihaknya melayani pesanan tujuh set/bulan, namun sekarang mencapai 10 hingga set/bulan.

Baca Juga: Kejaksaan Agung: Putusan Kasasi Sambo MA Menjawab Permohonan Jaksa Penuntut Umum

Menurut Madi, harga satu set kursi bambu tergantung kualitas mulai dari harga Rp450 ribu hingga Rp600 ribu/set.

Saat ini, kata dia, perajin bambu di wilayahnya mencapai puluhan unit usaha dan mereka kebanyakan melayani pelanggan konsumen lokal sekitar Kabupaten Lebak.

"Kami memproduksi kursi bambu itu jika sudah ada pesanan permintaan dari konsumen," kata Madi.

Baca Juga: Bea Cukai Soetta Mencegah Penyelundupan 4,8 Ton Obat-obatan Terlarang ke Uzbekistan

Sementara itu, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi mengatakan pemerintah daerah terus mengembangkan aneka kerajinan bambu, karena menyumbang pendapatan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan.

Saat ini, perajin bambu di Kabupaten Lebak tersebar di 28 kecamatan dan mencapai 350 unit usaha.

Berkembangnya kerajinan dan produk olahan bambu, karena didukung bahan baku melimpah dari perkebunan bambu di seputar Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Micky van de Ven Resmi Berseragam Spurs Hingga 2029, Perkuat Lini Pertahanan Skuad Ange Postecoglou

"Kami setiap tahun melakukan pembinaan dan bimbingan teknis kepada pelaku kerajinan aneka produk bambu, agar memiliki kualitas dan bisa bersaing pasar," pungkasnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler