Pandemi Covid-19, Petani Jahe Kabupaten Lebak Ketiban Rezeki

- 8 Agustus 2020, 22:28 WIB
Permintaan jahe merah tinggi, harga sempat melonjak. Petani jahe Kabupaten Lebak ketiban rezeki.
Permintaan jahe merah tinggi, harga sempat melonjak. Petani jahe Kabupaten Lebak ketiban rezeki. /- Foto: Portal Lebak/Topan Aribowo Soesanto

PORTAL LEBAK - Jahe merah, siapa yang tidak kenal dengan komoditas rempah yang satu ini.

Hampir semua orang di Indonesia mengenal tanaman ini, karena cukup mudah ditemukan di halaman atau pekarangan rumah di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Tanaman yang bisa digunakan untuk bahan minuman tradisional seperti sekoteng, bandrek, dan berbagai minuman penghangat tubuh lainnya ini terbukti bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat herbal.

Baca Juga: Sengketa Laut China Selatan, Tiongkok Siapkan Rudal yang Bisa Dilengkapi Hulu Ledak Nuklir

Di masa pandemi Covid-19, permintaan jahe melesat, karena meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menjaga imunitas tubuh.

Jahe, khususnya jahe merah pun melejit dengan harga yang cenderung meningkat.

Tentu ini situasi yang menggembirakan bagi petani lokal dalam merespon permintaan yang meningkat saat ini.

Baca Juga: Jadwal KA Lokal Merak-Rangkasbitung, Dioperasikan Lagi Mulai 11 Agustus 2020

Vicky, salah satu pegiat usaha budidaya jahe kepada PortalLebak.com mengungkapkan, jahe merah menjadi salah satu tanaman herbal yang paling banyak dicari karena diyakini berkhasiat memperkuat imunitas tubuh.

"Kami sebagai petani dan pengepul jahe merah kecipratan berkah. Harga jahe merah pada tahun 2019 lalu rata rata Rp25.000 per kilogram. Saat ini, dari bulan Maret sampai Mei mencapai Rp60.000 per kilogram," tutur Vicky.

Baca Juga: Bupati Lebak Serahkan 5.000 Sertifikat Tanah Kepada Masyarakat melalui Program PTSL

Namun, lanjut Vicky, di bulan Juli harga jahe merah turun lagi di kisaran Rp30.000 per kilogram.

"Tetapi permintaan pasar terus meningkat. Petani pun dituntut untuk lebih optimal meningkatkan jumlah luas tanam demi memenuhi kebutuhan pasar,” ungkap Vicky.

Baca Juga: Ditargetkan Selesai Agustus 2020, Ini Progres Pembangunan Jembatan Ciberang Sajira

Vicky sendiri melihat ini sebagai peluang usaha. Apalagi selama ini petani jahe masih kebingungan dalam memasarkan hasil panennya.

"Karena itu, penting untuk membuat semacam kelompok tani atau komunitas petani jahe, khususnya jahe merah untuk saling mensupport dan berbagi info mengenai pemasaran jahe merah itu sendiri," tandasnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x