Baca Juga: Pemerintah Lebak Ingin Upacara Seba Baduy Dapat Mendatangi 1,5 Juta Wisatawan
"Kami harus menjalankan tradisi Seba, karena jika tidak dilakukan dikhawatirkan menimbulkan malapetaka bagi masyarakat Badui," ujarnya.
Sementara itu, Rudi (50) warga Tangerang mengatakan dirinya bersama teman mendatangi lokasi alun-alun Rangkasbitung sebagai lokasi upacara tradisi Seba yang dilakukan masyarakat Badui.
Dimana perayaan upacara tradisi Seba Badui itu perlu dikembangkan, karena bagian warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki makna lebih luas khususnya menjaga persatuan, kedamaian, toleransi dan kerukunan.
Baca Juga: Wisatawan Dibolehkan Kembali ke Kampung Baduy Usai Ritual Perayaan Kawalu Berakhir
Sebab, bangsa ini jika hidupnya di masyarakat terwujud kedamaian, persatuan, kerukunan dan toleransi lebih indah dan dipastikan bisa sejahtera tanpa terjadi konflik sosial.
"Kita berharap budaya warisan nenek moyang itu perlu dilestarikan dan dikembangkan karena memiliki filosofi hidup damai," kata Rudi. ***