Model Pembelajaran Berbasis Asah, Asih, dan Asuh Dikembangkan Dosen Dosen PG-PAUD UNS, Ini Plusnya Buat Anak

9 Januari 2023, 17:10 WIB
Ilustrasi permainan anak metode asah, asih dan asuh. /Foto: uns.ac.id/Humas/



PORTAL LEBAK – Model pembelajaran berbasis sistem among yaitu asah, asih, dan asuh dinilai mampu membentuk karakter anak melalui kegiatan bermain.

Pembelajaran sistem among dikembangkan oleh para Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS).

Para dosen PG-PAUD FKIP UNS tersebut yakni; Dr. Siti Wahyuningsih, M.Pd., Nurul Kusma Dewi, S.Pd., M.Pd., dan Ruli Hafidah, S.Pd., M.Hum.

Baca Juga: UNS Kembali Kukuhkan Empat Guru Besar Baru, Keempatnya Pakar Di Berbagai Bidang Keilmuan

Para Penelitian mengembangkan model pembelajaran among, sejak tahun 2018 dan model pembelajaran ini diterapkan di beberapa tempat, seperti Taman Kanak-kanak (TK) Surakarta, TK Pembina, TK Karanganyar, dan TK Widya Putra.

Sebagai peneliti Dr. Siti, dilansir PortalLebak.com dari Kepada uns.ac.id memaparkan model pembelajaran among dibentuk untuk membentuk karakter anak.

“Model pembelajaran among untuk pembentukan karakter anak yang semakin kuat melalui kegiatan bermain. Melalui model pembelajaran ini, guru bisa menjalankan pembelajaran pembiasaan efektif untuk pembentukan karakter,” kata Dr. Siti.

Baca Juga: Ini Kegunaan Plester Microneedle Ciptaan Mahasiswa Farmasi UNS Bagi Penderita Diabetes Melitus

Kemudian, Dr. Siti mengungkapkan sistem among yakni asah, asih, dan asuh dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan awal, inti, istirahat, dan penutup.

Dia mencontohkan, proses pembelajaran dapat digelar sambil bermain melauli menyanyikan lagu daerah seperti Gundul-Gundul Pacul.

Di sistem pembelajaran among, guru berfungsi menjadi sumber informasi untuk memberikan pengetahuan kepada anak usia dini.

Baca Juga: Hadir di Dies Natalis ke-46 UNS, Presiden Jokowi: UNS Harus Lincah dan Terus Berkembang

Mereka juga memberi contoh dalam perbuatan, perkataan, dan berpakaian, serta pendamping dan fasilitator untuk anak selama proses pembelajaran.

Sistem among diterapkan dengan mencakup beberapa tahapan, mulai dari penyusunan silabus, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), menentukan media, dan menyusun serta melakukan penilaian.

Sistem among menurut Dr. Siti; berupa asah, asih, dan asuh bisa diterapkan dalam proses pembelajaran, baik dari pendidikan usia dini hingga pendidikan tinggi.

Baca Juga: Nicolas Cage Menolak Bintangi Film-film Star Wars: Saya Seorang 'Trekkie'

“Sistem among berupa asah, asih, dan asuh dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, baik dari pendidikan usia dini sampai pendidikan tinggi," ujar Dr. Siti, Senin, 9 Januari 2023.

"Sistem ini sesuai dengan teori belajar humanisme di mana sebuah proses pembelajaran memanusiakan manusia dengan peran masing-masing guru dan anak dalam membangun pengetahuan,"

"Sehingga akan tercapai generasi bangsa yang memiliki kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual,” papar Dr. Siti.

Baca Juga: Tolak Pemilu dengan Sistem Proporsional Tertutup, 8 Partai Politik Tegaskan Ingin Proporsional Terbuka

Melalui sistem pembelajaran among ini, pembentukan karakter pada anak diharapkan semakin mudah dan menyatu pada karakternya.

“Semoga melalui penerapan sistem pembelajaran berbasis asah, asih, dan asuh ini, pembentukan karakter anak semakin mudah tertanam dalam kepribadiannya,” harap Dr. Siti.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler