Di Dubai Uni Emirat Arab , Unta Dikloning Digunakan untuk Balapan sampai Kontes Kecantikan

26 Mei 2023, 11:00 WIB
Nizar Ahmad Wani menyentuh unta pengganti di peternakan Pusat Bioteknologi Reproduksi di Dubai, yang meneliti dan menciptakan teknik kloning baru untuk mereproduksi unta, di Dubai, Uni Emirat Arab, 18 Mei 2023. /Foto: REUTERS/Rula Rouhana/REUTERS

PORTAL LEBAK - Setelah mempunyai teknologi kloning unta pertama di dunia pada tahun 2009, Nizar Ahmad Wani, Ph.D, saat ini mereplikasi beberapa lusin unta dalam setahun, di sebuah laboratorium, di Dubai, Uni Emirat Arab.

Langkah kloning unta adalah sebuah bisnis besar di wilayah Teluk, tempat unta dihargai dan dapat menghasilkan banyak uang baik dalam kontes kecantikan dan balap.

“Kami mengumpulkan telur-telur unta dari indung telur hewan yang disembelih. Kami harus mendewasakannya di laboratorium selama 24 jam sebelum mencapai tahap di mana kami dapat menggunakannya untuk proses kloning,” kata Wani.

Baca Juga: Petenis Rusia Daniil Medvedev Kalahkan Andrey Rublev di Dubai, Dia Raih Hat-trick Tenis Lapangan

Kloning reproduksi hewan (khususnya unta-Red) menggunakan proses yang disebut transfer inti sel somatik.

DNA dikeluarkan dari sel telur unta dan diganti dengan DNA dari sel beku tubuh unta yang dihargai pada beberapa kualitas seperti kecepatan atau keindahan.

Sel telur kemudian berkembang menjadi embrio tanpa membutuhkan sperma. Namun, kloning hewan memakan waktu dengan tingkat keberhasilan yang rendah.

Baca Juga: Pikat Pengunjung Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia Gelar Pertunjukan Seni dan Budaya

“Dari seratus embrio yang kami pindahkan, kami bisa melahirkan lima hingga sepuluh kehamilan, dan terkadang mungkin melahirkan tiga hingga enam bayi,” kata Wani.

Dia aslinya adalah seorang dokter hewan yang memiliki gelar PhD di bidang reproduksi hewan.

"Pusat Bioteknologi Reproduksi di Dubai bekerja untuk melestarikan sel-sel dan mereproduksi unta balap elit, pemenang kontes kecantikan, unta pemerah susu, dan jantan berharga," kata Wani.

Baca Juga: Iran Klaim Berhasil Meluncurkan Rudal Balistik, Bisa Jangkau 2 Ribu Kilometer

Seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters, Wani juga menggunakan teknologi kloning antarspesies untuk melestarikan spesies yang terancam punah.

"Kami telah mengkloning unta Bactrian liar berpunuk ganda yang terancam punah menggunakan telur dan ibu pengganti unta berpunuk tunggal," ujar Wani.

"Dalam kloning kita tidak melakukan sesuatu yang baru. Tuhan telah menciptakan semua materi. Tuhan telah menciptakan sel, kita hanya membantu prosesnya," ucap Wani.

Baca Juga: Jakarta Film Week 2023 Bakal Lebih Menarik karena Bekerja Sama dengan Festival BIFAN dari Korea Selatan

Dia menambahkan itu adalah salah satu dari sejumlah teknik teknologi reproduksi berbantuan.

Sebagian besar pekerjaan pusat melestarikan ciri-ciri elit dilakukan melalui metode transfer embrio berganda yang lebih konvensional.

Indung telur unta yang berharga dirangsang untuk menghasilkan banyak telur. Setelah pembuahan dengan sperma berharga, banyak embrio dapat ditransfer ke unta pengganti.

Baca Juga: Cara Akses Kode Redeem Genshin Impact dari Miyoho, Edisi Terbaru Kamis 25 Mei 2023

“Tahun ini misalnya kami memiliki 20 kehamilan dari satu laki-laki yang baik dan satu perempuan yang baik,” kata Wani.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler