Separuh Penduduk Dunia Berisiko Terkena Demam Berdarah, Berikut Cara Menghindarinya

4 Agustus 2023, 18:51 WIB
Ilustrasi demam berdarah. Maut Akibat DBD Bayangi Warga Garut, Begini Upaya Dinas Kesehatan. /FREEPIK/jcomp

PORTAL LEBAK – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini menular ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Menurut data Bagian Umum Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan, pada Januari hingga minggu ke-36 September 2022, seluruh tanah air memiliki 87.501 kasus DBD yang terkonfirmasi.

Dari jumlah tersebut, 816 mengakibatkan kematian. Selain itu, WHO juga telah menyatakan bahwa separuh penduduk dunia juga berisiko terkena DBD.

Baca Juga: Penduduk Desa Narimbang Mulya Kabupaten Lebak Terjangkit Demam Berdarah, Ini yang Diminta Warga

Memang, 100 hingga 400 juta orang terinfeksi DBD setiap tahun. Melihat hal tersebut, DBD harus diantisipasi. Sebab, jika dibiarkan bisa menyebabkan kematian.

Untuk menghindarinya, dari berbagai sumber, berikut gejala dan pencegahan DBD yang perlu Anda ketahui. Gejala khas demam berdarah

Gejala demam berdarah yang pertama adalah demam. Namun, gejala ini sering membingungkan banyak orang karena demamnya menyerupai pilek atau flu berat.

Baca Juga: Manusia Virtual Bernama Ingma Peringati Pengguna Internet Tentang Bahaya Demam Berdarah Dengue

Oleh karena itu, jika Anda atau keluarga mengalami pilek atau flu yang sangat parah hingga mengalami demam, tetap waspada dan perhatikan siklus menstruasi Anda di siang hari.

Dilansir PortalLebak.com Jika demam tidak kunjung reda dalam tiga hari, segera lakukan tes DBD.

Apalagi jika disertai gejala seperti sakit perut yang parah, muntah terus menerus, nafas cepat, gusi atau hidung berdarah, mudah lelah, gelisah dan muntah darah.

Baca Juga: Penambang Batubara Liar Dekat IKN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siap Jebloskan ke Penjara

Gejala juga harus diperhitungkan karena mungkin muncul setelah gejala demam pertama hilang.

Jika Anda mengalami demam tinggi dan flu, jangan abaikan gejala DBD lainnya. Karena jika terlambat ditangani, DBD memiliki risiko kematian yang tinggi.

Cara mencegah demam berdarah

Menurut WHO, nyamuk penular DBD aktif di siang hari. Untuk itu diperlukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko DBD dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk.

Baca Juga: Kendaraan yang Masuk Area Pasar Rangkasbitung Dikenakan Tarif Retribusi, Ini Penjelasan Disperindag Lebak

Untuk mengatasi masalah ini, Departemen Kesehatan juga merekomendasikan penerapan 3M Plus, yaitu bergandengan tangan membersihkan lingkungan dengan mengosongkan, menutup, dan memeriksa tangki air secara rutin.

Selain itu, untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk, masyarakat juga dapat mengubur atau memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang dan menggunakan insektisida.

Salah satunya adalah semprotan nyamuk yang dapat membunuh nyamuk secara instan.

Baca Juga: Inara Rusli Minta Tips Sukses ke dr. Richard yang Raih Omzet Rp8 M dalam 2,5 Jam di Shopee Live

Penggunaan obat nyamuk ini juga sangat mudah, Anda hanya perlu menyemprotkannya di ruangan atau tempat nyamuk berkembang biak.

Penggunaan insektisida juga memiliki kemampuan untuk mencegah berkembangnya nyamuk penular DBD yang sangat mudah dilakukan.

Jadi ayo, saatnya menjaga diri dan keluarga agar tidak terkena DBD.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler