Waspada Happy Hypoxia, Kematian Tiba-Tiba Pada Penderita Covid-19

- 4 Januari 2021, 15:25 WIB
Terapi Konvalesen Plasma Darah Untuk Pasien Covid-19
Terapi Konvalesen Plasma Darah Untuk Pasien Covid-19 /Instagram.com/@rsdwismaatlet

PORTAL LEBAK - Istilah happy hypoxia yang dikaitkan dengan virus corona mencuat, setelah kasus kematian 3 warga Banyumas, Jawa Tengah, karena Covid-19 yang ternyata disebabkan adanya komplikasi gangguan medis.

Tiga warga Banyumas meninggal dunia, pada Agustus 2020 lalu setelah terjangkit Covid-19. Pasien tidak menunjukkan gejala-gejala pada umumnya penderita Covid-19, seperti batuk atau pilek, namun berakhir kematian.

Dirangkum PortalLebak.com dari laman alodokter.com, virus Corona akan membuat penderitanya sulit mendapatkan oksigen untuk disuplai ke dalam darah, namun penderitanya tidak merasakan hal aneh di tubuhnya. Fenomena penurunan kadar oksigen tiap orang meski merasa sehat, inilah yang disebut happy hypoxia.

Baca Juga: Kadiv Humas Polri: Maklumat Kapolri Tidak Akan Membatasi Kebebasan Pers

Baca Juga: Ilmuwan Luar Angkasa Temukan 5 Penemuan Hebat di Tahun 2020

Normalnya, kadar oksigen dalam darah (saturasi oksigen) tiap individu ada pada rentang 95-100 persen atau sekitar 75-100 mmHg. Ketika kadar oksigen dalam tubuh dibawah angka tersebut, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen yang bahasa medisnya hipoksemia atau hipoksia (hipoxia).

 Hipoxia dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kelainan jantung, gagnguan fungsi paru-paru (misalnya asma, emfisema, bronkitis, pneumonia, dan kanker paru-paru), ganguan pernapasan saat tidur atau sleep apnea, dan anemia. Selain itu, hipoksia juga dapat terjadi pada penyelam dan pendaki gunung.

Hipoxia yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami kerusakan jaringan dan organ tubuh, seperti otak dan jantung, lalu mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.

Baca Juga: Musibah Bencana Alam Awal Tahun 2021 di Batam, Gubernur Kepri Turun Langsung ke Batu Ampar

Baca Juga: Belum Pastikan Tanggal Vaksinasi, Presiden Iran Rouhani Berharap Vaksin Covid-19 Segera Tiba

Ciri-ciri penderita hipoxia dapat terlihat oleh orang lain, seperti sesak napas, lemas, kulit pucat, dan bagian kuku serta bibir tampak membiru. Dalam kondisi parah hipoksia dapat membuat penderitanya mengalami penurunan kesadaran bahkan koma.

 Pada kasus Covid-19, pasien yang sedang mengalami happy hipoxia dapat beraktivitas normal seperti biasa, tidak merasa sesak, dan dalam rentan waktu yang tidak tertangani itulah pasien meninggal dunia.

Penanganan dini hypoxia saat ini adalah hanya dengan pemberian bantuan oksigen melalui selang bagi penderita hypoksia yang masih bisa bernapas. Sedangkan penderita yang sudah hilang kesadaran, tenaga medis biasanya memberi oksigen melalui ventilator.

Baca Juga: Pastikan Anda Dapat Bantuan UMKM Rp2,4 Juta Tahun 2021, Segera Cek Link Ini

Baca Juga: Dua Hari Pasca Positif Covid-19, Gubernur Jatim Khofifah Pamer Foto Pribadinya

Disaat masih berlangsungnya wabah Covid-19, dan kondisi happy hypoxia ini, masyarakat harus mawas diri dengan selalu menerapkan hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan di tempat umum atau bertemu orang lain.

Bila keterangan medis menyatakan positif terjangkit virus corona tetapi merasa masih bisa melakukan banyak hal, sebaiknya urungkan dahulu beraktivitas terlampau berat, karena bisa saja anda saat itu sedang mengalami happy hypoxia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang yang terinfeksi virus Corona pada umumnya akan mengalami kehilangan penciuman bau, sakit tenggorokan, batuk, hingga paling parah disebut adalah demam sampai sesak napas.

Baca Juga: Libur Nataru Pengguna Layanan Data Telkomsel Melonjak, Ini Akibatnya

Baca Juga: Kasus 6 FPI Tewas di Tol, Hari Ini Komnas HAM Panggil Lagi Polisi Mintai Keterangan Tambahan

Meskipun kebanyakan pasien Covid-19 mengalami gejala ringan hingga sedang, terdapat beberapa penderita yang meninggal dunia. Hal ini disebabkan komplikasi gangguan medis fatal, seperti memiliki riwayat penyakit jantung, pneumonia, hipertensi, hingga memiliki riwayat gangguan pernapasan akut.

Di sisi lain juga tidak sedikit penderita Covid-19 yang tidak mengalami gejala tadi, bahkan ada juga yang tidak menyadari bahkan dirinya sudah terinfeksi.***

 

 

 

Editor: Dwi Christianto

Sumber: WHO alodokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah