Wisata Luar Angkasa Melalui Roket, Kembali Diluncurkan Perusahaan Blue Origin ala Jeff Bezos

- 6 Juni 2022, 11:17 WIB
Usaha pariwisata luar angkasa Jeff Bezos, Blue Origin, meluncurkan misi kapsul berawak kelima dari pangkalannya di dekat Van Horn, Texas, AS, 4 Juni 2022 dalam gambar diam dari video.
Usaha pariwisata luar angkasa Jeff Bezos, Blue Origin, meluncurkan misi kapsul berawak kelima dari pangkalannya di dekat Van Horn, Texas, AS, 4 Juni 2022 dalam gambar diam dari video. /Foto: via REUTERS/BLUE ORIGIN/

PORTAL LEBAK - Usaha pariwisata luar angkasa yang digagas Jeff Bezos, dari Blue Origin, menyelesaikan peluncuran awak kelima pada Sabtu 4 Juni 2022.

Ini setelah adanya perbaikan sistem cadangan roket New Shepard yang tidak memenuhi harapan, menunda perjalanan wisata luar angkasa bulan lalu.

Penerbangan luar angkasa keempat dari Blue Origin, mendarat dengan sukses pada bulan Maret 2022, di Texas barat, Amerika Serikat.

Baca Juga: Agenda Kedatangan Elon Musk Terkait Tesla dan SpaceX, Indonesia Bakal Bangun Pusat Peluncuran Roket di Biak

Peluncuran roket kala itu, membawa enam penumpang untuk perjalanan 10 menit ke tepian luar angkasa di orbit bumi.

"Merupakan suatu kehormatan untuk menerbangkan kru khusus penjelajah dan perintis sejati hari ini," ujar Wakil Presiden Senior untuk New Shepard, Phil Joyce.

"Setiap misi adalah kesempatan untuk memberikan enam orang lainnya pengalaman yang mengubah hidup," paparnya.

Baca Juga: Terbang Gunakan Roket SpaceX ala Elon Musk, 4 Astronot Disambut di Stasiun Luar Angkasa Internasional

"Ini sekaligus menyaksikan keindahan dan kerapuhan planet kita dari luar angkasa," tambahnya.

Joyride suborbital perusahaan itu berlangsung sekitar 10 menit dari lepas landas hingga mendarat.

Peluncuran roket itu mencapai ketinggian sekitar 350.000 kaki (106 km) dari permukaan bumi.

Baca Juga: KPK Temukan Bukti Baru dari Inspektorat Kabupaten Bogor dan 3 Tempat Lainnya Dalam Kasus Ade Yasin

Kondisi, membuat penumpang beberapa saat merasakan tanpa bobot sebelum turun kembali ke Bumi untuk pendaratan yang menggunakan parasut.

Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan oleh segelintir perusahaan termasuk SpaceX milik Elon Musk.

Termasuk usaha dari Virgin Galactic yang didirikan Richard Branson yang berusaha mewujudkan perjalanan wisata ke luar angkasa.

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Akibatkan 4 Orang Tewas, 30 Terluka di Selatan Jerman

Sejauh ini, Axiom, SpaceX, dan NASA telah menggembar-gemborkan misi semacam itu sebagai tonggak sejarah dalam perluasan perdagangan berbasis ruang angkasa.

Meski proyek roket itu didanai secara pribadi, yang kerap disebut sebagai "ekonomi orbit rendah Bumi", atau singkatnya "ekonomi LEO".

Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menjadi tuan rumah bagi beberapa turis luar angkasa yang kaya selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Kebakaran Hotel Mirah Bogor Diduga Akibat Korsleting Listrik dan Alarm Tidak Berfungsi Optimal

Analis memuji seri terbaru ekspedisi ambisius bertenaga roket yang dibiayai oleh modal investasi swasta.

Proyek ini juga dibiayai para penumpang 'orang kaya' mereka yang merupakan pembayar pajak tertinggi dunia dalam enam dekade terakhir.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x