“Yang paling khas adalah pendarahan setelah berhubungan seks, selain itu keputihan juga berbau tidak sedap. Kita harus waspada meskipun keadaannya tidak pasti. Kadang hanya keputihan saja, tapi kalau diperiksa bisa juga karena infeksi,” paparnya.
Baca Juga: Pergelaran Wastra Banten Bangga Buatan Indonesia, Ini Kata Pj Gubernur Banten Al Muktabar
Hariyono juga mengatakan bahwa leher rahim merupakan salah satu tempat di tubuh yang mengalami pergantian sel sehingga rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus seperti HPV.
Selanjutnya, Bicara soal penularan, HPV kerap ditularkan melalui hubungan seksual.
Hariyono kemudian mengingatkan, orang yang sering bergonta-ganti pasangan lebih rentan tertular infeksi HPV.
“Jika virus ini menyerang wanita, seperti virus lainnya seperti influenza, virus tersebut belum tentu menunjukkan gejala.
Namun jika daya tahan tubuh kurang baik, maka (virus penarikan) dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan pada leher rahim,” jelasnya.
Jangka waktu antara infeksi dan kanker sangat bervariasi.Beberapa publikasi menyebutkan 3 hingga 20 tahun, 3 hingga 15 tahun, dan 5 hingga 15 tahun tergantung pada kondisi wanita yang terinfeksi HPV.
Orang yang daya tahan tubuhnya lemah akan berkembang menjadi kanker serviks.
kanker lebih cepat.
Baca Juga: JKT48 Bikin Seru Shopee 12.12 Birthday Sale, Perayaan 8 Tahun Ciptakan Inovasi dan Dampak Positif