“Pertama, ajukan pertanyaan yang tepat kepada pasien, lalu lakukan tes sederhana sehingga kami mengetahui apakah pasien menderita neuropati yang melemahkan,” kata Merin.
Baca Juga: Jeda kemanusiaan selama empat hari mulai berlaku di Gaza, Jumat 24 November 2023
Apoteker juga dapat memberikan suplemen vitamin B, termasuk B1, B6 dan B12, dan merujuk pasien ke dokter, jelas Merin yang dikutip PortalLebak.com dari Antara.
Ia juga menekankan perlunya mengontrol berat badan serta gula, tekanan darah, dan kadar trigliserida dalam tubuh untuk mencegah penyakit saraf tersebut.
Kemungkinan penderita diabetes terkena neuropati perifer di kemudian hari akan sangat tinggi jika nilai abnormal pada tubuh kita ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium yang tidak terkontrol, kata Merin.
Baca Juga: Pemkab Karawang terima hibah tanah senilai Rp10 miliar dari Komisi Pemberantasan Korupsi
Sementara itu, ahli endokrinologi dan peneliti diabetes dari Stellenbosch University, Afrika Selatan, Dr Ankia Coetzee mengatakan para profesional medis harus bersabar dalam memahami pasien karena tidak semua orang mengeluh sakit, meskipun ini mungkin merupakan gejala dari suatu kondisi neurologis.
"Jadi, pahamilah apa yang tidak dikeluhkan pasien, apalagi apa yang mereka keluhkan," ujar Coetzee.***