Network
PORTAL LEBAK – Dokter spesialis neonatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Rosalina Dewi Loeslani Sp.A(K) menyatakan memberi ASI pada satu payudara selama 15 hingga 30 menit, sudah cukup jika sampai satu jam berarti menyusui tidak efektif.
"Jangan dibiarkan satu jam. Kalau bayi tertidur berarti pemberian ASI tidak efektif,” kata Rosalina pada diskusi panel dan simposium bertema: "Breastfeeding is Here: Dukungan menyusui Sejak Masa Kehamilan" di Jakarta, Minggu.
Menurut Rosalina, karbohidrat dan protein dikeluarkan melalui ASI pada lima menit pertama menyusui. Namun lemak yang membuat bayi Anda merasa kenyang hanya muncul pada 5 atau 15 menit terakhir.
Baca Juga: Vaksinasi Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Anak 12-18 Tahun Resmi Diluncurkan Pemerintah
"Jadi kalau payudara kirimu (payudara) hanya memberimu protein dan karbohidrat, pindahkan ke kanan (payudara) agar mendapat lebih banyak protein dan karbohidrat.
Berat badanmu tidak akan bertambah, maka sang anak, menangis dan lapar,'' ucap Rosalina.
Ibu juga perlu memastikan salah satu payudaranya kosong sebelum beralih ke payudara lainnya, kata peneliti, tambahnya. Ciri-ciri deflasi adalah awalnya payudara bersifat padat. Namun, bayi biasanya merasa cukup hanya menghisap satu payudara saat menyusu.
"Jika bayi masih menginginkannya (bisa beralih ke payudara yang lain). Biasanya satu payudara, sekali menyusui saja sudah cukup untuk bayi," kata Rosalina.
Baca Juga: Ikatan Cinta 27 Maret 2022: Salah Tingkah, Andin Jadi Foto Model Ibu Menyusui
Rosalina mengingatkan, menyusui merupakan sebuah proses pembelajaran, khususnya bagi ibu yang baru pertama kali menyusui. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang ibu dalam menyusui bayinya, antara lain cara pemberian ASI.
