Dokter Lakukan Aksi Protes, Rumah Sakit di Korsel Malah Tutup Bangsal

- 28 Maret 2024, 14:00 WIB
Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, pada 15 Maret 2000. ANTARA/Lee Sang-ho/Xinhua/tm
Para petugas medis berjalan di sebuah rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, pada 15 Maret 2000. ANTARA/Lee Sang-ho/Xinhua/tm /

PORTAL LEBAK - Ditengah aksi protes yang dilakukan oleh dokter para muda, rumah sakit besar di Korea Selatan (Korsel)  malah menutup bangsal mereka dan menata ulang stafnya. Hal ini dilakukan pihak rumah sakit agar terus dapat memberikan layanan kesehatan di tengah protes yang telah dilakukan selama sepekan. 

Ribuan dokter muda dan dokter magang telah mengajukan pengunduran diri sebagai bentuk protes atas langkah pemerintah yang menambah 2000 kuota pendaftaran di sekolah kedokteran.

Baca Juga: Eks Member T-ara Lee A-reum Diduga Coba Bunuh Diri Usai Bongkar Dugaan KDRT

Sebelumnya, para profesor sekolah kedokteran di Korsel telah lebih dulu melakukan pengunduran diri.

“Kami bahkan tidak bisa memperkirakan kapan situasi ini akan berakhir lantaran dokter magang belum masuk kerja dan para profesor melakukan pengunduran diri,” ujar salah satu pejabat rumah sakit.

Akibat aksi yang dilakukan oleh para dokter muda, hampir membuat aktivitas di rumah sakit lumpuh karena kekurangan tenaga medis.

Baca Juga: Efek 7 Kali Opeasi Plastik Sekaligus, Kisah Sopir Bus Pria di Korea Selatan Jadi WOW

“Pekerja yang tersisa juga sedikit berkurang,” ujarnya menambahkan.

Tidak hanya itu, Pusat Medis Asan, Pusat Medis Samsung , Rumah Sakit Severance, Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul dan Rumah Sakit St. Mary's Seoul mengalami kerugian finansial lebih dari 741.000 dolar AS (sekitar Rp 11,7 miliar) dan beralih ke “mode manajemen darurat,” lapor Yonhap News yang berbasis di Seoul, Rabu.

Halaman:

Editor: Abror Fauzi

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x