Network
PORTAL LEBAK - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 hingga saat ini terkesan sepi dari kandidat yang mendaftar. Nama-nama besar yang sempat mencuat ke permukaan untuk maju di Pigub Banten dikabarkan mulai ragu. Aturan terbaru dari Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap sebagai kendala.
Perlu diketahui, ada aturan terbaru pasca putusan MK terkait sengketa Pilpres 2024 bahwa setiap anggota dewan yang akan mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah, harus mengundurkan diri terlebih dahulu.
Sebelumnya, ada nama-nama besar yang menghiasi bursa Calon Gubernur Banten yang juga calon legislatif (caleg) terpilih DPR pada Pileg 2024 lalu. Diantaranya ada Wahidin Halim dan Rano Karno.
Saat ini, keduanya dianggap masih mempertimbangkan untuk ikut maju di konstenasi Pilgub Banten. Hal ini bakal menuntungkan Airin Rachmi Diany yang sudah menyatakan siap mundur dari kursi DPR.
Baca Juga: KPU Banten Minta Caleg Terpilih Mundur, Jika Ingin Mencalonkan Diri di Pilkada Serentak 2024
Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Lili Romli mengatakan bahwa ini membuat peluang Airin untuk menang di Pilgub Banten menjadi terbuka lebar. Sebab, bacagub yang diusung dari Partai Golkar tersebut menjadi tidak punya pesaing yang berat.
“Jika WH (baca: Wahidin Halim) dan Rano Karno tidak jadi maju, memang mengurangi kompetitor dan lawan kuat. Ini memang bisa membuka peluang Airin Rachmi Diany untuk melenggang tanpa pesaing kuat,” ujar Lili menyampaikan kepada Kabar Banten.
Namun Lili tidak menampik kemungkinan bakal muncul kandidat yang bisa menjadi kuda hitam, asal bisa mengambil hati dan suara publik. Seperti yang diketahui bahwa politik itu sendiri bersifat dinamis.
“Kandidat itu bisa muncul dari para kepala daerah, birokrat, elite parpol, dan tokoh masyarakat,” ucap Lili.
