Tenaga Kesehatan Telah Vaksinasi Covid-19, Capai 132 Ribu Orang

22 Januari 2021, 21:52 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi /Foto : Humas Kemenkes RI/

PORTAL LEBAK - Upaya menekan angka kasus Covid-19 dengan pemberian Vaksin atau Vaksinasi dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi.

Vaksinasi Covid-19 telah diluncurkan, dimulai pada Rabu 13 Januari 2021 lalu, dan orang pertama divaksin yaitu Presiden RI Joko Widodo.

 

Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, MPH mengatakan hingga tanggal 22 Januari 2021 pukul 13.00 WIB, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi COVID-19 mencapai 132 ribu orang.

Baca Juga: Remaja Putri Anemia Akibat Gaya Hidup Kurang Sehat, Berisiko Lahirkan Anak Stunting

Baca Juga: Paparan Covid-19 Masih Merebak, Polresta Bogor Kota Launching Program Polisi RW

Dikatakannya," jumlah tenaga kesehatan di 13.525 fasilitas layanan kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi sudah mencapai lebih dari 132.000 orang atau 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan," katanya pada konferensi pers di Istana Negara, Jumat 22 Januari 2021.

Pada tahap awal vaksinasi COVID-19 pemerintah sudah menyebarkan undangan kepada tenaga kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi bagi 598.483 tenaga kesehatan dari target sebanyak 1,4 juta. Sisanya sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari 2021.

Menurutnya," jika ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka kemungkinan mereka berada di kelompok kedua," ucap dr. Nadia.

Baca Juga: Banjir Kalsel, Kapolres Banjar dan Kapolres Tanah Laut Terus Bantu Warga Terdampak Musibah

Baca Juga: Dandim 1401 Majene dan Camat Malunda Tegaskan Distribusi Bantuan Pasca Gempa Merata

Selain jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi tersebut terdapat juga 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberikan vaksinasi atau pun kemudian ditunda karena sejumlah alasan di antaranya merupakan penyintas atau memiliki penyakit bawaan dan sedang dalam keadaan hamil.

"Tenaga kesehatan yang ditunda vaksinasi karena penyakit bawaan, paling banyak disebabkan hipertensi" tambah dr.Nadia.

Vaksinasi kepada tenaga kesehatan masih akan terus berlangsung dan diharapkan hingga Februari kami dapat mencapai target 1,4 juta. Vaksinasi sangat penting diberikan kepada tenaga kesehatan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit sehingga mengurangi angka jumlah tenaga kesehatan yang meninggal.

Baca Juga: Gempa Sulbar, BNPB Minta Data Kerusakan Rumah Untuk Dapat Dana Stimulan Hingga Rp50 Juta

Baca Juga: Optimis Pemerintah Bangkit dari Resesi Ekonomi Usai Pandemi, Ini Strategi Menteri PPN

"Kita sudah kehilangan lebih dari 600 tenaga kesehatan dan ini merupakan kehilangan terbesar bagi bangsa Indonesia. Mari kita putus bersama mata rantai penyebaran COVID-19 melalui vaksinasi," kata dr. Nadia.

Ia menjelaskan vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibanding resikonya karena vaksin memiliki resiko efek samping yang rendah. Berdasarkan laporan dari Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KNKIPI menyatakan semua reaksi bersifat sementara dan tidak ada kejadian yang sifatnya serius.***

 

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler