[Update:] Diduga KRI Nanggala 402, Tim SAR TNI Memburu 'Titik Magnet' di Perairan Bali Utara

23 April 2021, 13:07 WIB
Dokumentasi sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala 402, berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin (06/02/2012). Kapal selam tersebut kembali bergabung dengan TNI AL usai menjalani perbaikan menyeluruh, di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. /Foto: ANTARAFOTO/M RISYAL HIDAYAT/

PORTAL LEBAK - Tim gabungan pencarian dan penyelamatan (SAR) Kapal selam Kapal Republik Indonesia (KRI) Nanggala 402, berupaya keras mencari dan menyelamatkan seluruh awak KRI Nenggala.

Upaya pencarian KRI Nanggala 402, dikonsentrasikan di perairan utara pulau Bali.

"Wilayah pencariannya masih 65 mil dari perairan utara Bali," papar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayor Jenderal TNI Achmad Riad, kepada antara yang dikutip PortalLebak.com, saat jumpa pers, Jumat 23 April 2021.

Baca Juga: Viral, Video Ungkapan Selebritas Zaskia Adya Mecca Soal Cara Membangunkan Sahur

Mayjen Riad mengungkapkan, saat ini satu titik magnet cukup kuat, telah terdeteksioleh KRI Rimau, di perairan utara Pulau Bali. Tim SAR pun menindaklanjuti dan akan mengejar temuan tersebut.

"Satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu menjadi titik terang. Mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar," papar Mayjen Riad, di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali.

Temuan ini, akan ditindaklanjuti oleh KRI Rigel, yang recananya akan tiba di lokasi pencarian Jumat siang atau sore.

Baca Juga: PSSI Nilai Final Piala Menpora 2021, Akan Berjalan Dengan Protokol Kesehatan Ketat

Kapal selam KRI Alugoro dan sedikitnya 21 kapal milik TNI yang telah dikerahkan, untuk mencari KRI Nanggala 402.

Pihak TNI juga menerima bantuan empat kapal dari kepolisian, beberapa kapal dan peralatan dari negara-negara sahabat, di antaranya; India, Singapura, Malaysia, dan Australia.

"Semua bantuan kita terima. Prosesnya akan dipercepat karena waktu yang kita kejar," pungkas Riad.

Baca Juga: Hari Ini Batas Akhir Bagi Peserta Kartu Prakerja Gelombang 15 Beli Pelatihan, Ini Sanksi dan Cara Membeli

Proses penerimaan bantuan itu akan dikoordinasikan oleh asisten intelijen panglima TNI dan asisten intelijen kepala staf TNI Angkatan Laut.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono telah menyatakan Kamis 22 April lalu, bahwa KRI Rimau menemukan titik-titik magnet berkekuatan cukup tinggi pada kedalaman kurang lebih 50-100 meter, dalam kondisi melayang.

Beberapa petunjuk pencarian lainya, yakni adanya tumpahan bahan bakar minyak, yang diduga berasal dari KRI Nanggala 402.

Baca Juga: Angka Penderita Covid-19 di India Meroket, Tertinggi di Dunia

Tim gabungan SAR berusaha memaksimalkan pencarian pada hari ini, menggunakan seluruh kapal milik TNI yang memiliki kemampuan deteksi bawah laut menggunakan sonar.

Pasalnya, kemampuan daya cadangan oksigen di KRI Nanggala 402 diperkirakan hanya akan tersedia 72 jam atau kurang lebih tiga hari, dalam keadaan mati total.

Kapal selam KRI Nanggaala 402, hilang kontak pada Rabu 21 April pukul 03.00 WITA, sehingga oksigen kemungkinan tersedia sampai Sabtu 24 April 2021, pukul 03.00 WITA.

Baca Juga: Big Bos EDCCash Abdulrahman Yusuf Diduga Menipu, Ini Fakta Soal Investasi Kripto Tersebut

Sebelumnya, KRI Nanggala 402 melakukan penyelaman Rabu lalu, untuk melakukan latihan peluncuran torpedo nomor 8.

Komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala-402 berlangsung pada Rabu 21 April, pukul 04.25 WITA, saat komandan gugus tugas latihan akan memberi otorisasi penembakan torpedo.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler