Program Petani Milenial Jawa Barat Terus Berprogres, 2.240 Lulus Seleksi!

31 Mei 2021, 14:14 WIB
Program Petani Milenial yang diusung Pemprov Jabar /Foto : Kominfo Jabar/

PORTAL LEBAK - Masih ingat program Petani Milenial yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil?.

Kabar Program Petani Milenial Jabar yang diusung Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) terus berprogres.

Tahapan demi tahapan sudah dilalui, mulai dari pendaftaran, seleksi, BI checking, sampai pencarian offtaker, kini, program Petani Milenial Jabar memasuki tahapan pelatihan dan pemagangan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bertemu Raja Rote 'NTT', Bicara Tentang Pancasila dan Nilai Kebangsaan

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, setiap tahapan program Petani Milenial dilalui dengan optimal. Prinsip kehati-hatian pun diterapkan agar calon petani milenial mendapatkan hasil yang maksimal.

"Sejauh ini semua tahapan berjalan baik. Tapi memang dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Karena kami tidak mau Petani Milenial ini gagal dalam melakukan aktivitasnya," kata Benny, Minggu 30 Mei 2021.

"Gelombang pertama program Petani Milenial ini harus berhasil karena akan dijadikan percontohan bagi gelombang berikutnya," imbuhnya.

Baca Juga: Asal Usul Virus Korona Covid-19, Ini Dua Teori dari Komunitas intelijen Amerika Serikat

Animo milenial Jabar mengikuti program Petani Milenial tergolong tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah pendaftar yang mencapai 8.998 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.240 orang dinyatakan lolos seleksi.

Selain bidang pertanian, program Petani Milenial mencakup juga bidang peternakan, perikanan, dan perkebunan. Menurut Benny, bidang pertanian dengan komoditas tanaman holtikultura paling banyak diminati calon petani milenial.

Benny menuturkan, semua perangkat daerah yang menjadi penanggung jawab setiap bidang sudah melakukan pemagangan maupun pelatihan. Pemagangan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan calon petani milenial.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Petugas Partai Harus Menurut Apa yang Ditetapkan PDI Perjuangan

"Hampir semua perangkat daerah sudah melakukan pemagangan. Pemagangan bertujuan untuk membekali petani milenial agar paham tentang tata cara bertani yang baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan panen yang baik," ucapnya.

Pemagangan dan Pelatihan Petani Milenial di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar misalnya, sudah mengirim delapan calon petani milenial ternak puyuh untuk magang di Slamet Quail Farm (SQF) di Kabupaten Sukabumi selama tujuh hari.

Kepala DKPP Jabar Jafar Ismail melaporkan, calon petani milenial di sektor peternakan yang berhasil lolos seleksi ada 66 orang. Rinciannya, 33 orang komoditas burung puyuh dan 33 orang komoditas ayam pedaging. Pemagangan petani milenial ternak puyuh maupun ayam pedaging dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Kebutuhan Ruang Perawatan Mendesak

"Setelah magang para calon petani milenial mulai melakukan usaha peternakan mandiri yang didukung permodalan melalui kredit perbankan," kata Jafar.

"Program Petani Milenial di bidang peternakan bukan hanya dibudidayanya atau mengembangkan ternak, tetapi juga pakan, pembuatan pupuk dan biogas dari kotoran ternak juga pengolahan hasil peternakan," imbuhnya.

Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (Dinas TPH) sudah menyelesaikan bimtek pembekalan teknis dan dinamika kelompok. Bimtek dilakukan di tiga lokasi. Bimtek pertama digelar di Cimenyan dan diikuti 50 calon petani milenial komoditas ubi jalar.

Baca Juga: Penerbangan Luang Angkasa Komersial Segera Terwujud, Pesawat Virgin Galactic Berhasil Diuji Coba

Kemudian, bimtek dilakukan di Satpel BBH Margahayu Lembang dan diikuti oleh 198 calon petani milenial komoditas tanaman hias. Bimtek terakhir diselenggarakan di BBH Pasir Banteng Jatinangor dan diikuti oleh 179 calon petani milenial komoditas tanaman hias.

Kepala Dinas TPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan offtaker kedua komoditas tersebut, yakni PT Minaqu Indonesia untuk tanaman hias, dan CV SSMB untuk ubi jalar.

"Hasil bimtek akan ditindak lanjuti dengan kegiatan pelaksanaan. Jadi bimtek ini, kita (berupaya) memberi ilmunya karena pertanian perlu ilmu," kata Dadan.

Baca Juga: Fadli Zon Terpapar Covid-19, Meski Telah Jalani Vaksin Hingga Dosis Kedua

"Program ini akan berhasil kalau kita sama-sama memiliki satu keinginan. Satu keinginan bagaimana pertanian ini menjanjikan masa depan," imbuhnya.

Salah satu calon petani milenial komoditas tanaman hias, Sri Ratna Sari, mengatakan bahwa dengan pelaksanaan bimtek, dirinya semakin siap untuk terjun ke lapangan dan menghasilkan tanaman hias berkualitas.

"Dari bimtek ini saya mendapatkan apa yang belum saya dapatkan. Kemudian, materi yang diberi ada keselarasan yang betul-betul membuat dan memfasilitasi saya agar bisa maju dan berkembang," kata Sri.

Baca Juga: Mengaku Bisa Gandakan Uang 20 Juta Jadi 1 M! Para Pengganda Uang Ini Ditangkap Reskrim Polres Semarang

Calon petani milenial komoditas ubi jalar Rico Sujarwanto mengatakan, banyak pengetahuan teknis yang ia dapatkan selama mengikuti bimtek. Salah satunya cara menanam dan merawat ubi jalar. Setelah mengikuti bimtek, ia optimistis dapat membudidayakan ubi jalar.

"Tujuan saya mengikuti ini tidak hanya menanam, tapi juga membangun industri dan akan kami olah sendiri. Tujuannya seperti Pak Gubernur (Ridwan Kamil) bilang untuk ketahanan pangan nasional," kata Rico.

Selain DKPP Jabar dan Dinas TPH Jabar, Dinas Perkebunan (Disbun) Jabar sudah melakukan kunjungan kerja ke unit produksi pengolahan sabut kelapa milik Koperasi Produsen Mitra Kelapa di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Tiga Pria Curanmor Dibekuk Polsek Cileungsi, Ditemukan Barang Bukti Soft Gun Hingga Kunci Letter T!

Kunjungan kerja tersebut bertujuan untuk melakukan penjajagan pelatihan pengolahan limbah kelapa bagi para calon petani milenial yang tengah diprogramkan Pemda Provinsi Jabar. Apalagi, banyak calon petani milenial bidang perkebunan yang berminat merintis usaha pengolahan limbah kelapa.

Sedangkan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jabar telah memberikan Pembekalan Pembudidaya Ikan Milenial (Budidaya Udang Vaname) kepada 60 calon petani milenial di sektor perikanan secara daring.

Kick-off program Petani Milenial sendiri dilakukan pada Jumat 26 Mei 2021 di lahan milik penulis Pidi Baiq yang berlokasi di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat. Lokasi tersebut dipilih untuk menginspirasi calon petani milenial. Bahwa mereka dapat mengembangkan usahanya di bidang pertanian.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler