Asal Usul Virus Korona Covid-19, Ini Dua Teori dari Komunitas intelijen Amerika Serikat

- 31 Mei 2021, 12:31 WIB
Dokumentasi Foto struktur ultra ilustrasi morphologi yang dibuat tentang Novel virus korona tahun 2019 (2019-nCoV) terlihat dalam ilustrasi yang dirilis the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Georgia, AS (29/01/2020). Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC.
Dokumentasi Foto struktur ultra ilustrasi morphologi yang dibuat tentang Novel virus korona tahun 2019 (2019-nCoV) terlihat dalam ilustrasi yang dirilis the Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Georgia, AS (29/01/2020). Alissa Eckert, MS; Dan Higgins, MAM/CDC. /Foto: via REUTERS/Handout ./

PORTAL LEBAK - Komunitas intelijen Amerika Serikat (AS), pada hari Kamis 27 Mei 2021, mengakui agensinya memiliki dua teori tentang asal usul virus korona berasal.

Lembaga itu percaya asal usul virus korona muncul secara alami, dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi dan yang lainnya dinilai dari kemungkinan kecelakaan laboratorium sebagai sumber pandemi Covid-19.

"Komunitas Intelijen AS tidak tahu persis asal usul virus korona. Di mana, kapan, atau bagaimana virus Covid-19 ditularkan pada awalnya, tetapi kami telah menggabungkan dua skenario yang mungkin terjadi," papar Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI).

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Petugas Partai Harus Menurut Apa yang Ditetapkan PDI Perjuangan

"Bahwa mayoritas dari kami percaya, tidak ada informasi yang cukup untuk menilai salah satu kemungkinan lebih besar dari yang lain," tegas pernyataan ODNI, seperti dikutip PortalLebak.com yang dilansir dari Reuters, Senin 31 Mei 2021.

Pernyataan ODNI itu, tidak mengidentifikasi dua dari 17 lembaga mana, yang merupakan komunitas intelijen AS.

Tentang, Lembaga mana juga yang meyakini virus korona berasal dari hewan yang terinfeksi dan lembaga mana yang yakin itu berasal dari kecelakaan laboratorium.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus, Kebutuhan Ruang Perawatan Mendesak

Dalam kedua kasus tersebut, ODNI menyatakan lembaga intelejen yang mendukung satu teori asal atau yang lain, melakukannya dengan 'keyakinan rendah atau sedang'.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x