PORTAL LEBAK - Tiga orang tewas dan 30 orang lainnya terluka, dalam tabrakan dua bus TransJakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
Korban meninggal dunia yakni pengemudi bus TransJakarta dan dua penumpang yang sempat terjepit di belakang kemudi.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, menyatakan korban tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca Juga: Hasil Olah TKP Kecelakaan Truk Kimia di Tol Merak Wadirlantas Polda Banten Sampaikan Ini
Sementara untuk korban luka berat dan ringan telah menjalani perawatan, di beberapa rumah sakit yang dekat dengan lokasi kejadian.
Evakuasi korban juga dibantu 20 personil Rescue Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, dari Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur.
Untuk menyelidiki peristiwa yang terjadi sekitar pukul 09.40 WIB, dirlantas Polda Metro Jaya akan mengerahkan Traffic Accident Analysis atau TAA.
Baca Juga: Terobos Pemeriksaan, Bocah di Bawah Umur Tabrak Petugas Bersenjata Dengan Mobil VW Kuning
"Kami telah berkoordinasi, kemungkinan besok akan dilakukan TAA," ungkap Kombes Pol. Sambodo, seperti dilansir PortalLebak.com dari Antara.
Sambodo memaparkan penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya segera memeriksa beberapa kamera pengawas (CCTV).
Kamera yang terpasang di dalam bus, serta yang berada di sekitar lokasi tabrakan antara dua bus TransJakarta tersebut.
Baca Juga: Canon Perkenalkan RF 5.2mm F2.8L Dual Fisheye, Lensa VR System Pertama Mampu Rekam Video 8K
"Kami cari CCTV, kan di busway ada CCTV hadap depan dan belakang juga CCTV di sekitar (lokasi tabrakan-Red)," paparnya.
Selain itu, Polisi akan memeriksa sejumlah saksi termasuk para penumpang bus yang ada saat peristiwa terjadi.
Namun para penumpang bus, saat ini belum dapat dimintai keterangan karena para korban masih menjalani perawatan akibat luka yang dideritanya, di rumah sakit.
Baca Juga: Pohon tumbang di kawasan wisata Parapat, Timpa mobil dan rumah makan
Kemudian Kombs Sambodo sekaligus akan memintai keterangan dari pihak manajemen TransJakarta untuk mengembangkan penyidikan.
"kami lihat berjenjang, kalau misal, orang ngantuk, dilihat jam berapa dinas dan istirahat. Apakah dipengaruhi oleh narkoba, alkohol? Kan ada di tes darah, belum keluar hasilnya. Kalau kir kendaraan, kami akan cek kapan terakhir bus dirawat," jelas Kombes Sambodo.***