PORTAL LEBAK - Beberapa pasar tradisional terpantau menaikan harga barang kebutuhan pokok terlalu tinggi di atas harga eceran tertinggi yang disarankan pemerintah.
Seperti yang terjadi di pasar tradisional di Tangerang, harga bahan kebutuhan pokok seperti telur dijual sekitar Rp34.000 per kilogram.
Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) telur ayam yang sudah ditetapkan adalah Rp24 ribu per kg.
Sementara untuk minyak goreng saat ini terpantau berada di harga Rp20.000 per liter. Padahal HET minyak goreng hanya Rp11 ribu per liter.
Menanggapi adanya pedagang yang mematok harga diatas HET, Satuan Tugas Pangan Polri akan menindak setiap oknum, baik pedagang atau distributor, yang memainkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Irjen Pol Rusdi Hartono, bahwa akan menindak para pelaku jika ditemukan pelanggaran hukum mengenai stok ketersediaan barang maupun harga yang tak sesuai rekomendasi.
"Barangnya ada, harga juga sudah sesuai aturan. Jadi tidak boleh ada upaya-upaya melakukan aktivitas spekulasi yang melanggar hukum," kata Irjen Pol Rusdi Hartono, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari laman Tribrata News Polri, 31 Desember 2021.
Hingga kini Satgas Pangan Polri bersama sejumlah instansi terkait lainnya masih memantau aktivitas dan perkembangan harga kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional.
"Polri dengan instansi terkait juga terus berjalan memantau untuk memastikan bahwa barang-barang di masyarakat dan harga yang diberlakukan juga sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
Baca Juga: Kebijakan Hilirisasi Industri dan Besarnya Cadangan Nikel Bisa Buat Indonesia Kaya Raya
Dalam pemantauan Satgas Pangan Polri hingga sekarang belum ada perkembangan lebih lanjut apakah ada temuan pelanggaran hukum atau tidak.
Namun sebelumnya Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan stok bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru 2022 apalagi di masa pandemi Covid-19 ini ketersediaannya masih aman.
"Distribusi lancar dan tidak ada kendala ya meskipun ditengah situasi peningkatan penyebaran Covid-19," ungkap Brigjen Pol Whisnu Hermawan.***