Gunung Berapi Anak Krakatau Meletus 9 Kali, Warga Diminta Waspada

4 Februari 2022, 22:33 WIB
Erupsi Gunung Anak Krakatau dan Gempa Banten selisih 3 menit. /Dok. PVMBG

PORTAL LEBAK - Bencana alam berupa letusan gunung berapi kembali terjadi. Gunung api Anak Krakatau pada Jumat, 04 Februari 2022, erupsi hingga sembilan kali.

Data tersebut terkuak dan dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang mencatat ke-9 erupsi tersebut.

Gunung berapi Anak Krakatau dicatat oleh PVMBG meletus pada pukul 09:43, 10:25, 10:28, 12:46, 13:00, 13:31, 13:41, 14:46 dan 17:07 WIB.

Baca Juga: Gunung Berapi Tonga Meletus, Memicu Peringatan Tsunami di Jepang dan Kepulauan Pasifik

Letusan itu diiringin dengan kolom abu dengan tinggi berkisar 800-1.000 meter, di atas puncak gunung berapi disertai kolom abu berwarna kelabu-hitam tebal.

Petugas PVMBG secara visual memantau adanya indikasi bahwa erupsi yang terjadi adalah tipe magmatik, seiring dengan kegempaan vulkanik yang terekam menyertainya.

Selain itu, PVMBG melaporkan kegempaan gunung berapi Anak Krakatau telah terdeteksi sejak 16 Januari-4 Februari 2022.

Baca Juga: Gunung berapi Aso di Jepang Meletus, Warga di Sekitar diperingatkan Evakuasi

Dilansir PortalLebak.com dari bnpb.go.id, kegempaan di gunung berapi yang terletak di Selat Sunda ini, terekam dari gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan.

Gejala tersebut, menurut PVMBG merupakan indikasi adanya intrusi magma dari bawah, ke permukaan gunung berapi Anak Krakatau secara bertahap.

Berdasarkan data pemantauan petugas secara visual dan pencatatan di instrumental (alat), terindikasi gunung berapi Anak Krakatau masih berpotensi kembali erupsi.

Baca Juga: Gempa Bumi Kembali Terjadi di Lebak, Kekuatan Gempa M5,5 dan Getaran Dirasakan Hingga Jakarta

Bahkan, potensi bahaya aktivitas gunung berapi Anak Krakatau, bisa berupa lontaran lava pijar, material piroklastik juga aliran lava panas.

Sementara itu, hujan abu lebat juga secara umum berpotensi terjadi di seputar kawah gunung, dengan jarak atau radius 2 km dari titik kawah aktif.

Disamping itu, hujan abu yang lebih tipis bisa menjangkau kawasan yang lebih luas bergantung dari arah dan kecepatan angin yang ada di sekitar gunung berapi.

Baca Juga: Panduan Terbaru Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19, Berdasarkan SKB 4 Menteri 2 Februari 2022

Otoritas PVMBG menetapkan tingkat aktivitas gunung berapi Anak Krakatau di Level II (Waspada-Red).

Bagi warga sekitar, BNPB merekomendasikan agar masyarakat tidak mendekat dan beraktivitas dari kawah Anak Krakatau aktif, dalam radius 2 km.

Petugas dengan tegas meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, melalui PVMBG.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 04 Februari 2022: Jessica Meradang Ancam Iqbal, Ricky Mulai Dicintai Elsa

Sedangkan tentang video-video yang beredar, dinyatakan BNPB adalah erupsi gunung berapi Anak Krakatau pada tahun 2018.

Video tersebut, dinyatakan oleh pihak yang mengunggah itu, seolah-olah kondisi gunung berapi Anak Krakatau saat ini.

BNPB lantas menghibau supaya masyarakat tidak terpancing dan meluruskan informasi-informasi yang tidak benar dari pihak tidak bertanggungjawab.

Baca Juga: Cara Hadapi Video Call dari Pemeras dan Penipu, Ini Tips dari Kemenkominfo

Tentang kebaruan soal aktivitas gunung berapi Anak Krakatau masyarakat diminta mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang, seperti BPBD setempat dan PVMBG.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler