Masih Dihitung, Sopir Pasar Induk Kramat Jati Berencana Naikan Ongkos Kirim Sayuran Sekitar 10 Persen

5 September 2022, 20:11 WIB
Para pedagang Pasar Induk Banjarnegara terpaksa menggelar dagangan di depan lokasi Terminal Banjarnegara pasca terbakarnya pasar tersebut, Kamis 11 Maret 2021 malam/Instagram /

PORTAL LEBAK - Pengiriman sayur dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, ke berbagai kawasan di Ibu Kota dikabarkan akan segera melakukan penyesuaian tarif setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sebelumnya Pemerintah Pusat pada 3 September 2022, secara resmi mengumumkan kenaikan harga dua jenis BBM bersubsidi, diantaranya BBM dengan RON 90 atau Pertalite dari harga semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter.

Selain itu ada BBM Solar dari harga Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Dan terakhir adalah BBM non subsidi tipe RON 92 alias Pertamax juga mengalami penyesuaian dari harga semula yaitu Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Baca Juga: Prabowo Subianto dan Puan Maharani Bertemu, Komunikasi PDI Perjuangan dan Gerindra Dibalut Kuat

Skenario kenaikan tarif distribusi logistik pasar ternyata disiapkan oleh para sopir pasar yang biasa mengirimkan sayuran dan bahan makanan keluar dari Pasar Kramat Jati.

Dirangkum PortalLebak.com dari ANTARA, salah satu sopir bernama Bayu mengatakan dia dan rekan-rekannya memang masih menghitung biaya yang akan ditetapkan.

Bayu memperkirakan kenaikan jasanya jika sekali melakukan pengantaran bisa berkisar 10 persen.

Baca Juga: Kasus Irjen Pol Ferdy Sambo Terbongkar oleh Bharada E, LPSK: Saksi Kunci Harus Dilindungi

"Biasanya kalau ke Tanah Tinggi itu sekali berangkat Rp500.000. Untuk saat ini kita perkirakan naik paling Rp550.000," kata Bayu, dikutip dari ANTARA, 5 September 2022.

Bayu menjelaskan jika dirinya tetap mematok tarif lama ke pelanggannya maka beban pengeluaran untuk membeli bensin bisa lebih besar.

"Iya mas, sudah mulai terasa, dari kita pengisian Pertalite saja yang biasanya Rp100.000 kita dapat banyak, sekarang cuma 10 liter. Otomatis kita harus nambah lagi 25 persen," ujar Bayu.

Baca Juga: Dulur Ganjar Pranowo: Survei Lembaga Politik Beredar Luas, Ini Prediksi Paslon Capres/Cawapres Tunggal 2024

Hal senada juga disampaikan Rafles Siababan, sopir pengantar sayur lainnya di Pasar Kramat Jati.

Menurutnya para sopir masih menghitung kenaikan ongkis kirim sayuran dari pasar induk.

Dia menyebut para sopir sedang berkoordinasi dengan para pedagang mengenai rencana kenaikan ongkos kirim sayuran mereka.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Gubenur Jawa Timur Minta TNI/Polri Kawal BBM Subsidi Untuk Petani dan Nelayan

Pasalnya kenaikan ongkos pengiriman sayuran diprediksi juga akan menaikan harga barang yang mereka kirim.

"Mungkin pedagangnya belum terbiasa menaikan ongkos dan perlahan nanti mulai mengerti," ujar Rafles.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler