Anggota DPR Effendi Simbolon Minta Maaf Atas Ucapannya ke Jajaran TNI

15 September 2022, 08:33 WIB
Gaduh Effendi Simbolon Menghina TNI, Akhirnya Anggota DPR RI Komisi 1 Ini Minta Maaf/Instagram @net2netnews /

PORTAL LEBAK - Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyatakan minta maaf kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) terkait pernyataan yang menyinggung institusi negara tersebut.

Effendi Simbolon menjelaskan meminta maaf dan permohonan itu ditujukan ke seluruh prajurit TNI yang bertugas aktif serta yang telah purnatugas.

Termasuk kepada jajaran TNI di tingkat tamtama, bintara, hingga perwira, juga para pihak lain yang tidak nyaman dengan pernyataan Effendi Simbolon.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Gubenur Jawa Timur Minta TNI/Polri Kawal BBM Subsidi Untuk Petani dan Nelayan

"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, dan membuat tidak nyaman," ujar Effendi Simbolon.

Anggota Komisi I DPR ini, meminta maaf melalui konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 14 September 2022.

"Kepada Panglima TNI saya mohon maaf, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf dan Kepala Staf Angkatan Laut, serta Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa kurang nyaman," pungkasnya.

Baca Juga: KRI Teluk Calang 524 Resmi Perkuat Jajaran TNI AL, Ini Kecanggihannya

Effendi Simbolon melontarkan penyaraan soal TNI di Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI, pada 5 September 2022.

Dia menyatakan ketika masuk ke dalam pembahasan isu-isu aktual di dalam raker, Effendi ingin menanyakan perihal informasi tentang hal-hal yang menyangkut disharmoni.

"Saya menggunakan diksi disharmoni karena lebih menyangkut kepada masalah harmonisasi. Itu soal leadership dan lainnya yang menyangkut keberadaan TNI itu sendiri, jadi TNI secara keseluruhan dan TNI dengan TNI Angkatan Darat," ucapnya.

Baca Juga: KRI Teluk Calang 524 Resmi Perkuat Jajaran TNI AL, Ini Kecanggihannya

Effendi Simbolon menilai dirinya tidak fokus pada absennya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam raker itu, yang dikritisi beberapa anggota Komisi I DPR RI.

"Nah, di situlah kemudian ada hal-hal yang intinya masalah soal kepatuhan dan kehormatan TNI, itu yang kami tahu adalah kepatuhan," paparnya dikutip PortalLebak.com dari Antara.

Effendi kemudian menyadari apa yang dilontarkan bahwa TNI seperti 'gerombolan dan organisasi kemasyarakatan (ormas)' menjadi tidak nyaman, tidak elok dan membuat beberapa pihak tersinggung atau tersakiti.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto Resmikan Jembatan Gantung Wear Fair di Maluku

"Sejujurnya saya tidak pernah memberi stigma TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan ormas," kata Effendi.

Setali tiga uang, Ketua Fraksi PDI Perjuangan, DPR RI, Utut Adianto berharap agar perseteruan ini tidak berlarut-larut dan kian memecah belah.

Utut menilai pernyataan Effendi yang memicu polemik itu, yaitu hanya kesalahan pemilihan diksi yang kurang tepat, tanpa membawa maksud atau niat yang buruk.

Baca Juga: Jenazah Ratu Elizabeth II Disemayamkan di Ruang Busur Istana Buckingham, Westminster Abbey Ditutup untuk Umum

"Beliau menginginkan TNI kita kuat dan bersatu, ada jiwa korsa yang kuat antara pemimpin dan yang dipimpin punya sikap saling menghargai," papar Utut.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler