Soekarno Terima Penghargaan dari Nahdlatul Ulama, Megawati Soekarnoputri: Anggota NU Adalah Para Pejuang

1 Februari 2023, 08:18 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri ketika hadir dalam perayaan HUT 1 Abad Nahdlatul Ulama di TMII, Jakarta, Selasa 31 Januari 2023. /Foto: ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga/

"Kami dari kecil selalu mendengar kata pejuang. ‘Mengapa?’ saya tanya. (Bapak bilang) ’Iya itu dari kalangan NU’," 

PORTAL LEBAK - Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden Kelima RI mengungkapkan, ayahnya Presiden Pertama RI Soekarno, menyatakan anggota Nahdlatul Ulama (NU) adalah pejuang bangsa Indonesia.

Megawati Soekarnoputri menyatakan itu, ketika mewakili keluarga menerima penghargaan NU yang diberikan kepada Soekarno.

Megawati Soekarnoputri menerima penghargaan ini, di rangkaian perayaan HUT 1 Abad NU di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa 31 Januari 2023 malam.

Baca Juga: Gratis, Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama SNNU Bagikan Satu Ton Ikan

“Kami sebagai anak Presiden diajari sopan santun berpakaian, ini cerita masa kecil saya. Selalu jika ada tamu harus rapi," kata Megawati Soekarnoputri.

"Dan kalau ada tamu ingin bertemu Bapak (Presiden Soekarno), tidak boleh dikatakan jangan (masuk), jadi boleh masuk,” jelasnya.

Ketika itu, Megawati menilai terdapat pengalaman yang luar biasa, saat datang rombongan memakai baju koko, sarung, dan mengenakan sandal ingin menemui Soekarno.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Terima Kasih, Nahdlatul Ulama Telah Menjaga NKRI dan Pancasila

Megawati pun ingat pelajaran sopan santun yang diajarkan bung Karno, jika ingin bertamu ke rumah orang harus rapi dan tidak menggunakan sandal.

“Saya kira-kira masih SD (Sekolah Dasar). Saya ketemu bapak saya (Soekarno) karena mau protes (protes mengapa Soekarno menerima tamu bersandal)," protes Mega.

Cerita Mega Soal Sandal

"Jadi saya bisik-bisik kepada beliau, katanya kalau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu bapak kenapa nggak pakai sepatu?” tanya Mega ke Soekarno.

Baca Juga: Uji Materi UU Perkawinan Tentang Pernikahan Beda Agama Ditolak Mahkamak Kontitusi MK, Ini Amar Putusannya

Megawati pun tersenyum dan mengungkapkan, saat itu Bung Karno bingung akibatnya meminta Megawati untuk diam terlebih dahulu.

“Karena saya memang katanya agak cerewet. (Bapak bilang) ‘Nanti kamu keluar dulu, bapak terangkan’. Saya keluar. Saya tagih (penjelasan) ketika sudah selesai menerima tamu tersebut," ucap Mega.

"Beliau bilang ‘lain kali jangan ngomong gitu, kalau kedengaran tidak sopan’,” papar Mega menjelaskan percakapannya dengan Soekarno.

Baca Juga: Kapal Riset Italia Klaim Rekor Perjalanan jauh ke Antartika

“Diajarinya pakai sepatu. Itu kenapa pakai sandal semua? Pakai sendal jepit kulit gitu kan?” kembali protes Mega kepada Soekarno.

Ketika itu Soekarno menjelaskan ke Megawati, bahwa orang-orang yang datang bersandal itu merupakan pejuang dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

“Bapak saya bilang itu pejuang. Kami dari kecil selalu mendengar kata pejuang. ‘Mengapa?’ saya tanya. (Bapak bilang) ’Iya itu dari kalangan NU’," jelas Mega.

Baca Juga: Ibunda Ferry Irawan: Saya Curiga Terkait Kasus KDRT yang Melanda Venna Melinda

"Jadi mohon maaf, seperti Pak Ma’ruf segala, saya sudah nggak pangling karena sudah dari dulu saya tahu, tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti adalah orang dari kalangan NU. Mohon maaf,” pungkas Mega diiringi tawa seluruh tokoh NU yang hadir.

Mahdlatul Ulama (NU) menyerahkan penghargaan kepada sejumlah tokoh nasional, kader NU sampai tokoh internasional yang berjasa membesarkan NU.

Sejumlah tokoh, turut hadir yakni Wakil Presdien Ma'ruf Amin, para Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Kuasa Hukum: Jaksa Tidak Bisa Membuktikan Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Termasuk para duta besar negara sahabat, serta Ibu Negara Keempat alias istri presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah Wahid serta sang putri Yenny Wahid.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler