PORTAL LEBAK - Puluhan warga merusak bangunan ibadah di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka menghancurkan Gereja Pantekosta GUPDI yang sedang dibangun.
Menurut laporan, peristiwa itu terjadi pada Rabu, 9 Agustus 2023 sekitar pukul 11.00 WIB. Selain menimbulkan kerusakan, warga mengancam gereja tersebut untuk dihentikan pembangunannya.
Mereka mengklaim bahwa pembangunan gereja itu dilakukan tanpa izin. Padahal, gereja tersebut sudah mengantongi izin sarana ibadah dari pemerintah Kota Batam.
Baca Juga: Komisi VIII DPR Menyayangkan Pembubaran Jemaat Gereja di Binjai Sumut
Dalam rekaman berdurasi 40 detik yang viral di media sosial itu, terlihat warga sedang membongkar sebagian dinding gereja yang sedang dibangun. Sementara itu, salah seorang jamaah merekam aksi tersebut.
Ponsel perekam suara, seorang perempuan, hendak disita oleh warga yang membongkar bangunan tersebut. Namun, berhasil ditolak.
"Hah! Apa? Lakukan terus! Lakukan terus! RW21 RT4, hancurkan semuanya, hancurkan," katanya.
Kemudian, di rekaman berikutnya, terlihat seorang pria berseragam PSI meminta aparat setempat turun tangan. Mereka meminta bantuan agar pemerintah segera mengambil tindakan untuk menangani aksi warga yang melakukan perusakan.
"Ada perusakan gereja di Punggur, di petak-petak bidah. Ada perusakan tembok, ada perusakan gereja. Kami mohon kepada aparat pemda, khususnya kota. Batam, kami yakin pemerintah segera bertindak," ujarnya. dikatakan.
Sikap Polisi
Kepolisian Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau warga Batam tidak terprovokasi dengan dugaan pembongkaran salah satu gereja yang baru dibangun di Batam.
Baca Juga: Korea-Taiwan Tidak Ikuti Babak Penyisihan Olimpiade, Lawan Indonesia Jadi Berubah
"Saya mengimbau warga untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ini, untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Batam," kata Direktur Humas Polda Kepri, Kombes Zahwani Pandra Arsyad di Batam, Kepulauan Riau, Kamis 10 Agustus 2023.
Dia mengatakan, kejadian tersebut saat ini sedang diselidiki oleh Polda Kepri. Selain itu, pihaknya juga telah berupaya melakukan mediasi antara kedua pihak yang terlibat dalam kasus tersebut.
“Pokoknya mari kita saling menjaga. Semoga kejadian ini tidak terjadi di tempat lain,” kata Zahwani Pandra Arsyad.
Baca Juga: Cak Lontong dan Selebritas Lainnya Nyoba LRT Jabodebek Bareng Presiden Jokowi
Kronologi Peristiwa
Kapolsek Nongsa Kompol Fian Agung mengatakan dugaan perusakan gedung yang dijadikan gereja itu terjadi pada Rabu, 9 Agustus 2023. Saat ini, polisi sedang berusaha menengahi antara masyarakat dan tokoh gereja.
"Kejadiannya kemarin, Rabu. Kami sekarang sedang berusaha menyelesaikannya dengan kedua belah pihak, masyarakat dan gereja agar tidak menyebar," katanya.
Fian Agung mengatakan, sengketa pembangunan gereja di kawasan itu sudah berlangsung lama. Konflik muncul karena warga mempertanyakan izin pembangunan gereja tersebut.
Baca Juga: SMP Terpadu Al-Qudwah Pajak Bertutur 2023, Tumbukan Kesadaran Wajib Pajak
“Kerusuhan pembangunan tempat ibadah ini sudah berlangsung sejak tahun 2020. Kejadian kemarin disebabkan warga mempertanyakan izin administrasi kepada pengelola gedung yang akan dialihfungsikan menjadi gereja," katanya.
"Kini diduga masyarakat tidak puas karena pengelola tidak bisa menunjuk ke pihak berwajib, ini melibatkan tanda tangan warga sekitar,” ujarnya.
Kejadian yang diduga merusak bangunan yang akan dijadikan gereja tersebut telah dilaporkan ke Polsek Kepri. Grand Fian juga meminta kedua belah pihak untuk menahan diri.
Baca Juga: BPBD Lebak Distribusikan Air Bersih 9 Tangki Di Kecamatan Warunggunung
"Kasus dugaan perusakan sedang ditangani Polres Kepri. Kami juga terus berupaya melakukan mediasi antara kedua belah pihak agar masalah ini dapat diselesaikan secara musyawarah," ujarnya.***
Artikel telah tayang di pikiran-rakyat.com: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-016983647/puluhan-warga-hancurkan-gereja-yang-sedang-dibangun-di-batam
(Reporter: Eka Alisa Putri)