Program Bantuan Pompanisasi Untuk Membantu Sawah Tadah Hujan Pertanian di Banten

1 April 2024, 10:37 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman  /Karawangpost/Foto/IG-@a.amran_sulaiman

PORTAL LEBAK - Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah penggalakan program bantuan pompanisasi untuk lahan pertanian sawah tadah hujan di provinsi Banten. Tujuan dari program ini dinilai dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan indeks pertanaman (IP). 

Menteri Pertanian Amran Sulaiman ingin program pompanisasi ini bisa fokus ke lahan sawah dengan IP satu, namun memiliki cadangan air atau sumber air yang tersedia sepanjang tahun. Dengan melakukan pompanisasi, diharapkan sawah yang tadinya hanya mampu satu kali dalam setahun, bisa melakukan aktivitas tanam sampai dua atau lebih dalam setahun.

“Percepatan tanam di sejumlah wilayah kami lakukan melalui pompanisasi, karena pompanisasi bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini agar berjalan lebih cepat dan maksimal termasuk di Banten,” kata Amran, Menteri Pertanian.

Baca Juga: Polemik Pengesahan Revisi UU Desa, Begini Kata Aktivis

Ini merupakan solusi yang tepat dan cepat dari pemerintah dalam menangani masalah pangan di Indonesia, terutama mengenai produktivitas lahan pertanian. Menurut data dari Kementan menyebutkan dari 7,5 hektare sawah di Indonesia, 36 persen merupakan sawah tadah hujan.

Kementan berupaya agar program ini tidak hanya fokus pada Pulau Jawa, namun akan dilakukan di luar Pulau Jawa. Kementan ingin upaya peningkatan produksi dapat berjalan masif karena dengan pompanisasi, petani dengan cepat dan mudah dapat melakukan olah tanah dan lahan. 

“Kami rancang, Pulau Jawa minimal 500.000 hektare, itu minimal. Jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya dekat. 70 persen produksi juga di Jawa, sehingga langsung kami sentuh Jawa dulu, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar,” ucap Amran.

Baca Juga: Pelaku Gacong Bantu Kebutuhan Pangan Petani Sampai Tiga Bulan ke Depan Usai Panen Raya

Sebagai upaya serius yang dilakukan pemerintah, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil melakukan tinjauan langsung ke lahan tadah hujan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. 

"Tinjauan untuk melihat secara langsung kebutuhan prasarana pompa yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di lahan tadah hujan di sini," ujar Ali

Ali mengatakan terdapat 100 lahan hektare pertanian, namun hanya 50 hektare lahan yang dapat dikelola pada saat ini, sisanya tidak dapat ditanam, Hal ini disebabkan jebolnya bendungan Kidemang ketika banjir di tahun 2016 dan tidak dapat berfungsi lagi hingga saat ini.

Baca Juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar Terbitkan Surat Edaran THR Keagamaan Tahun 2024, Begini Isinya

"Lahan sawah yang sudah 7 tahun lebih tidak digarap ini harus diintervensi dengan jaminan air melalui program pompanisasi yang digagas oleh Bapak Presiden," ujar Ali.

Target yang ingin dicapai yakni dapat memaksimalkan lahan sawah tadah hujan hingga mencapai 1 juta hektare pada bulan Oktober nanti.

"Target Pak Menteri 1,5 juta hektare khusus di Pulau Jawa ini termasuk Banten. Dengan adanya peningkatan produktivitas pertanaman juga akan terjadi peningkatan penghasilan pendapatan masyarakat," ungkap Ali. ***

 

Editor: Abror Fauzi

Tags

Terkini

Terpopuler