PORTAL LEBAK - Warga daerah perbatasan identik dengan kondisi pra sejahtera. Mata pencarian mereka di beberapa wilayah, yakni; bertani, berkebun dan menjual hasil bumi.
Hal ini menjadi kepedulian Satuan tugas Pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG), Yonif Mekanis 516/CY. Satgas Pamtas pun mengadakan pembinaan teritorial dengan mengajarkan masyarakat perbatasan, ilmu pertanian untuk menyokong Ketahanan Pangan Daerah di Kampung Upkim, Distrik Waropko, Papua.
Komandan Satgas Pamtas RI-PNG, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusni, mengatakan di samping melaksanakan tugas pokok menjaga kedaulatan Indonesia di perbatasan, satgas juga punya tanggung jawab moral kepada masyarakat di perbatasan.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Majene, BMKG Jelaskan Penyebabnya
Baca Juga: Banjir Kalsel, Polsek Matraman Seperti Danau, 9 Desa Terendam di Wilayah Ini
Salah satunya adalah memberikan pembinaan secara terbatas kepada masyarakat untuk nantinya bisa membantu Pemerintah Daerah.
"Satgas melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar mengenai pertanian dan berternak yang baik sehingga hasil yang diperoleh bisa mendukung program pemerintah pusat dan pemerintahan daerah mengenai ketahanan pangan,“ ujar Dansatgas seperti yang dikutip PortalLebak.com dari laman resmi TNI Angkatan Darat.
Ditambahkan Radhi Rusni, kedepannya diharapkan masyarakat bisa secara individu maupun dalam kelompok tani mampu mengolah ketahanan pangan secara mandiri.
Baca Juga: Gara-Gara Covid-19, Bupati Lebak Kangen Foto-foto