BMKG Minta Warga Waspada Multi Bencana 2021: Cuaca, Gempa atau Potensi Tsunami

- 16 Januari 2021, 15:12 WIB
Sesuai prediksi BMKG yang disampaikan sejak Oktober 2020 yang lalu, bahwa Puncak Musim Hujan akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2021.
Sesuai prediksi BMKG yang disampaikan sejak Oktober 2020 yang lalu, bahwa Puncak Musim Hujan akan terjadi di bulan Januari dan Februari 2021. /Foto: Laman bmkg.go.id/ Humas BMKG/

Baca Juga: Tahun 2021, Ini Varian Motor Keluaran Honda dan Yamaha

Hal ini untuk mengantisipasi potensi tsunami seperti yang terjadi di Palu pada 2018, di mana kejadian tsunami sangat cepat hanya 2-3 menit setelah gempa terjadi. Ia juga mengingatkan masyarakat di sekitar pantai untuk segera menyiapkan jalur evakuasi dan membuat tempat evakuasi sementara di tempat yang lebih aman.

Gempa Berulang
Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

“Sebelumnya pernah terjadi gempa pada 1969 yang menimbulkan tsunami empat meter. Saat itu gempa menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka-luka dan 1.287 rumah serta masjid rusak,” jelas Bambang.

Baca Juga: Kemensos Salurkan Rp43 M Dana Bantuan Sosial Tunai (BST) Untuk Lebak

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Sabtu 16 Januari 2021, Tonton Tayangan Samudra Cinta dan Cinta Nikita

Hal senada diungkapkan Koordinator Bidang Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono, bahwa gempa yang terjadi di Majene merupakan perulangan gempa pada 1969 karena dibangkitkan oleh sumber yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust). Namun saat itu pusat gempa berada di laut sehingga menimbulkan tsunami.

“Sesar Naik Mamuju ini sangat aktif. Dari sebaran gempa utama dan susulan yang terjadi sejak 14-15 Januari, ada tiga yang bisa kita kenali sumbernya dan memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu,” tambah Daryono.

Berdasarkan data dan historis, telah terjadi tiga gempa dan tsunami merusak di sekitar Majene yaitu pada 11 April 1967 dengan magnitudo 6,3 di Polewali Mandar yang menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 orang meninggal.

Kemudian pada 23 Februari 1969 di Majene dengan magnitudo 6,9 menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka dan 1.287 rumah rusak di empat desa. Serta pada 8 Januari 1984 dengan magnitudo 6,7 di Mamuju namun tidak ada catatan korban jiwa tapi banyak rumah yang rusak.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah