Hadapi Tahun 2021, Pemerintah Optimis UU Cipta Kerja Akan Ciptakan Iklim Investasi yang Kondusif

- 28 Januari 2021, 14:37 WIB
Ilustrasi UU Cipta Kerja.
Ilustrasi UU Cipta Kerja. /Istimewa/

PORTAL LEBAK - Ditengah mewabahnya virus Corona di Indonesia, ternyata tak menyurutkan giat industri di tanah air. Terbukti dari catatan pertumbuhan modal khusus sektor industri oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) yang tumbuh double digit pada tahun 2020, yaitu 33 persen atau sebesar Rp272,9 triliun dibanding tahun sebelumnya.

Sebelumnya, tercatat capaian penanaman modal pelaku industri dalam negeri di tahun 2020 tumbuh 14 persen dibanding tahun sebelumnya. Dan capaian penanaman modal asing di tahun 2020 tumbuh 33 persen atau sebesar Rp 190,1 triliun.

Pemerintah akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif di tanah air melalui implementasi berbagai kebijakan strategis, seperti program insentif sampai kemudahan izin usaha bagi pelaku industri.

Baca Juga: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO): Kota Madinah Kota Tersehat di Dunia

Baca Juga: Ayo Disiplin Protokol Kesehatan, RS Rujukan Covid-19 di Jakarta Tersisa 13 Persen Lagi

Pemerintah beralasan kemudahan berusaha di sektor manufaktur ini dapat memberikan efek lanjutan karena akan ada peningkatan nilai dari bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, memberi devisa dari ekspor karena program hilirisasi industri, dan juga akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Pemerintah juga optimis menghadapi tahun 2021 di tengah pandemi Covid-19 terutama sektor industri manufaktur dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Kami akan all out agar kinerja sektor industri manufaktur bisa bangkit kembali di tengah masa pandemi saat ini. Capaian angka investasi ini membuat kami optimistis bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun loncatan bagi upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” papar Menperin Agus, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari laman Kementerian Perindustrian RI.

Baca Juga: Trailer Film Godzilla Vs Kong yang Ditunggu-tunggu Telah Dirilis, Ini Cuplikannya

Baca Juga: Film Stand By Me Doraemon 2 Tayang Februari 2021, Ini Bocoran dan Trailernya!

Agus juga menegaskan pemerintah menargetkan realisasi penanaman modal di sektor industri manufaktur tahun 2021 ini bisa tumbuh sebanyak Rp323,56 triliun.

Pemerintah percaya diri atas target realisasi tersebut karena tahun ini Undang-Undang Cipta Kerja akan mulai dilaksanakan, dan program vaksinasi di seluruh dunia juga telah membuat perekonomian dunia membaik.

Menperin menyebut beberapa sektor industri yang masih aktif menyuplai kebutuhan pasar adalah industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, dan elektronik.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Ekspor Kelebihan Pasokan Listrik, Tapi Ini Tantangannya

Baca Juga: 200 Putra-Putri Papua Lulus Menjadi Prajurit TNI AL

Berdasarkan data BKPM, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya merupakan sektor manufaktur yang memberikan kontribusi terbesar dalam realisasi nilai investasi pada tahun 2020, dengan menggelontorkan dananya sebesar Rp94,8 trilun atau menyumbang hingga 11,5 persen.

"Secara khusus, meningkatnya investasi di sektor industri logam sejalan dengan keinginan pemerintah memperkuat hilirisasi industri, dan pembatasan ekspor mineral justru mendorong peningkatan investasi di sektor tersebut,” ungkap Agus.

Selain itu di tengah pandemi saat ini industri yang sedang dikembangkan adalah industri farmasi dan alat kesehatan kemungkinan juga akan menjadi primadona di masa yang akan datang.***

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x