PORTAL LEBAK - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang mempertimbangkan rencana mengekspor energi listrik. Rencana ini merupakan opsi jangka pendek untuk menyelamatkan PT PLN (Persero) dari masalah kelebihan pasokan listrik.
Untuk sasaran rencana ekspor listrik ini adalah negara Singapura atau Malaysia. Dengan menyambung listrik melalui ASEAN Power Grid dari Sumatera ke Peninsular, Malaysia.
Dikutip PortalLebak.com dari IDX Channel, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, ekspor listrik tidak akan menyelesaikan masalah over supply dalam jangka pendek.
Baca Juga: Substitusi Impor Menjadi Langkah Kemenperin Kembalikan Kejayaan Industri Keramik di Pasar Global
Baca Juga: Jenderal Pol. Listyo Sigit Terima Tongkat Estafet Kapolri Dari Jenderal Pol. Idham Azis
Proyek 35.000 Megawatt (MW) yang saat ini sedang berjalan akan membuat over supply mencapai 35 persen tahun ini dan 40 persen di tahun depan.
"Artinya, perlu ada solusi segera untuk menyeimbangkan permintaan dan pasokan. Intinya ada di situ," ujar Fabby Tumiwa.
Pemerintah diminta bisa memastikan permintaan dan pasokan listrik seimbang. Karena, jika permintaan sedikit namun pasokan terus berjalan juga bisa memperburuk keuangan PLN, yang disebabkan PLN harus tetap membayar biaya produksi listrik.
Baca Juga: Anggaran Tahun 2021 Dipotong Rp6 Triliun, Komisi IV DPR Sarankan Kementan Lakukan Kolaborasi