Baca Juga: Razia THM di Tanjung Pinang, Pom Lantamal IV Amankan 3 Orang Tak Bawa Identitas Dalam Ops Gaktib Gab
Diketahui, tanaman bambu selain menjadi tanaman penyangga longsor, juga sekaligus mempercantik kawasan ekowisata.
Sementara, mewakili Kepala Desa setempat, Yudi Sugri Raharja, Sekretaris Desa Leweungkolot mengungkapkan apresiasinya atas penanaman pohon dan edukasi tentang hewan liar di kawasan ini.
"Ya, kawan-kawan IPB menanam pohon Bambu kuning dan Vetiver juga edukasi tentang habitat monyet ke masyarakat sekitar sini, ini kali kedua penanaman, pohon pertama dilakukan KNPI dengan penanaman bibit Durian dan sekarang dari mahasiswa IPB", tutup Rudi.
Baca Juga: Banjir Semarang Cuaca Ekstrim, BMKG: Angin Monsun dan Perpanjang Peringatan Dini Sepekan Kedepan
Baca Juga: Memeras dan Aniya Supir Truk, Para Preman Ini Ditangkap Reskrim Polsek Sunggal
Hadir dalam kegiatan tersebut Pemerintahan Desa, LMDH, Karang Taruna, Ibu-ibu PKK, dan Babinsa setempat.
Diketahui, kawasan Bukit Campala Panenjoan di desa Leuweungkolot adalah kawasan hutan jati dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), banyak dikunjungi karena alamnya yang masih asri juga ada ratusan hewan Primata atau monyet jinak, tempat dikenal banyak pohon rindang sejuk dan menjadi pilihan Camping Ground.***