Banyak Primata Ekor Panjang, 8 Mahasiswa IPB Edukasi Rabies dan Tanam Pohon di Bukit Panenjoan Bogor

- 8 Februari 2021, 13:23 WIB
Lestarikan Hutan dan Habitat Monyet Ekor Panjang di Bukit Cempala Cibungbulang Bogor
Lestarikan Hutan dan Habitat Monyet Ekor Panjang di Bukit Cempala Cibungbulang Bogor /Foto Portallebak.Pikiran-Rakyat.com / Didin/

PORTAL LEBAK - Kepedulian merawat dan menjaga hutan, juga pelestarian habitat hewan liar di alam memang sangat diperlukan, jangan sampai ada bencana alam karena rusaknya hutan.

Sebanyak 8 orang Mahasiwa Institut Pertanian Bogor (IPB) Fakultas Kedokteran Hewan dan Kehutanan meninjau ratusan jenis primata monyet jenis ekor panjang yang ada di habitat gunung Kapur, Bukit Cempala Panenjoan, Desa Leuweungkolot Cibungbulang Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin 8 Februari 2021.

Rini Selviana, mahasiswi semester 8 Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini mengungkapkan," ada ratusan monyet ekor panjang di bukit ini, kami ada program 'Madu' Macaca Education, artinya kami edukasi masyarakat bahwa primata monyet sama seperti kelelawar dan anjing, bisa jadi vektor penyakit rabies, agar masyarakat dapat pengetahuan dan lebih mawas diri", ujar Mahasiswi IPB ini.

Baca Juga: Program Banpres BPUM, Tommy Kurniawan Kritisi Hal Ini

Baca Juga: Duh, Ridho Rhoma Ditangkap Lagi, Positif Amphetamin

Disampaikannya, dipimpin ketua Kelompok Abdul Salam Min Rahmatillah, Mahasiswa dalam Kelompok Kerja Nyata di wilayah Desa Leuweungkolot Cibungbulang ini ingin mensosialisasikan manfaat dan menjaga ekosistem hutan.

Selain itu, para mahasiswa bersama masyarakat melakukan penanaman pohon berjenis pohon bambu kuning dan Vetiver di kawasan Bukit ini.

"Bambu kuning itu estetik, tanaman penyangga longsor juga cocok ditanah yang miring dan mempercantik ekowisata", papar Zaini Genta W, Mahasiswa yang ikut serta.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Tinjau Stasiun Tawang Semarang yang Masih Banjir

Baca Juga: Razia THM di Tanjung Pinang, Pom Lantamal IV Amankan 3 Orang Tak Bawa Identitas Dalam Ops Gaktib Gab

Diketahui, tanaman bambu selain menjadi tanaman penyangga longsor, juga sekaligus mempercantik kawasan ekowisata.

Sementara, mewakili Kepala Desa setempat, Yudi Sugri Raharja, Sekretaris Desa Leweungkolot mengungkapkan apresiasinya atas penanaman pohon dan edukasi tentang hewan liar di kawasan ini.

"Ya, kawan-kawan IPB menanam pohon Bambu kuning dan Vetiver juga edukasi tentang habitat monyet ke masyarakat sekitar sini, ini kali kedua penanaman, pohon pertama dilakukan KNPI dengan penanaman bibit Durian dan sekarang dari mahasiswa IPB", tutup Rudi.

Baca Juga: Banjir Semarang Cuaca Ekstrim, BMKG: Angin Monsun dan Perpanjang Peringatan Dini Sepekan Kedepan

Baca Juga: Memeras dan Aniya Supir Truk, Para Preman Ini Ditangkap Reskrim Polsek Sunggal

Hadir dalam kegiatan tersebut Pemerintahan Desa, LMDH, Karang Taruna, Ibu-ibu PKK, dan Babinsa setempat.

Diketahui, kawasan Bukit Campala Panenjoan di desa Leuweungkolot adalah kawasan hutan jati dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), banyak dikunjungi karena alamnya yang masih asri juga ada ratusan hewan Primata atau monyet jinak, tempat dikenal banyak pohon rindang sejuk dan menjadi pilihan Camping Ground.***

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x