Kabar Gembira Lahirnya Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon dan Elang Jawa Lahir di TMII

- 12 Juni 2021, 17:11 WIB
Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan Elang Jawa Lahir di TMII
Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan Elang Jawa Lahir di TMII /Foto : Humas KLHK/

PORTAL LEBAK - Kabar gembira lahirnya anak Badak Jawa dan anak Elang Jawa menambah khasanah satwa langka di Indonesia.

Dua anak badak Jawa (Rhenoceros sondaicus) kembali terlihat pada kamera video trap di wilayah Semenanjung Ujung Kulon, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mulai bulan Maret 2021 yang merupakan temuan kelahiran pertama anak badak Jawa di tahun 2021.

Masih adanya kelahiran anak badak Jawa di TNUK, menunjukkan keberhasilan kebijakan full protection  terhadap seluruh habitat badak Jawa di TNUK yang berkembangbiak dengan baik secara alami.

Baca Juga: Megawati Resmi Bergelar Profesor Kehormatan, Terima Kasih Kepada Menhan Prabowo dan Mendikbudristek Nadiem

Anak badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina mulai terekam video trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu. Kelahiran ini merupakan yang kedua bagi induk badak Ambu setelah tercatat sebelumnya melahirkan pada tahun 2017. Sementara anak badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan diperkirakan sudah berusia 1 tahun mulai terekam pada Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari.

Kementerian LHK mencatat, dengan adanya kelahiran anak badak Jawa baru di tahun 2020 dan 2021, maka jumlah badak Jawa di TNUK sampai bulan Mei 2021 sebanyak 73 individu, dengan perbandingan ratio jantan 40 individu dan betina 33 individu.  

Berita kelahiran spesies endemik lainnya adalah kelahiran elang Jawa di Lembaga Konservasi Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Tepatnya pada tanggal 29 Mei 2021, TMII telah berhasil menetaskan salah satu jenis koleksi burung elang Jawa (Nisaetus bartelsi).

Baca Juga: Taksi Terbang Listrik Buatan Tesla 'Maker' Diluncurkan

Keberhasilan penetasan ini yang pertama kali di Indonesia, dan dicapai melalui perjalanan panjang dengan melibatkan berbagai pihak melalui komunikasi dan konsultasi antara TMII dengan KLHK, Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) dan Lembaga Konservasi lain.

Halaman:

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x