Ketiga, persoalan tentang 15 ribu murid dan tujuh ribu guru yang terkonfirmasi positif (Covid-19) selama PTM terbatas.
Baca Juga: Jasa Marga Rekayasa Lalu Lintas, Saat Pekerjaan Erection Girder Overpass Leuwi Gajah
Seperti PortalLebak.com lansir dari setkab.go.id, Menteri Nadiem menyatakan data itu dihimpun dari satuan pendidikan yang belum diverifikasi.
“Itu berdasarkan laporan data mentah, yang ternyata banyak sekali erornya. Contohnya, banyak sekali yang melaporkan jumlah positif Covid-19 melampaui jumlah murid di sekolah–sekolahnya,” paparnya.
Selanjutnya Mendikbudristek menilai pihaknya bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes-Red) agar meningkatkan pengendalian Covid-19 di satuan pendidikan.
Baca Juga: KH Embay Apresiasi Kinerja Kapolres Serang Kota Ungkap Kasus Dalam Waktu Singkat
“Kami akan ada dua kolaborasi dengan Kemenkes. Pertama, (strategi surveilans) yang disebut (Menkes-Red) Pak Budi tadi," papar Nadiem.
"Untuk memastikan sekolah-sekolah mendukung fasilitas random testing/sampling yang dilakukan. Kita akan secara spesifik akan menutup sekolah kalau sudah melampaui lima persen positivity rate,” tambahnya.
Menurut Nadiem, data yang akan diperoleh akan lebih valid dan tepat sasaran serta tidak merugikan.
Baca Juga: Dubes RI Ajak Perusahaan Teknologi dan Transportasi Swedia Tingkatkan Nilai Investasi di Indonesia