Isu Klaster Covid-19 Akibat Pembelajaran Tatap Muka 'PTM', Ini Jawaban Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim

- 28 September 2021, 10:42 WIB
Kesalahpahaman isu klaster paparan Covid-19 akibat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, beredar di masyarakat diklarifikasi pemerintah olen Mendikburistek Nadiem Anwar Makarim.
Kesalahpahaman isu klaster paparan Covid-19 akibat pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, beredar di masyarakat diklarifikasi pemerintah olen Mendikburistek Nadiem Anwar Makarim. /Foto: setkab.go.id/Humas/

Strategi kedua, adalah integrasi aplikasi PeduliLindungi dan implementasinya di satuan pendidikan.

“Kami sangat mendukung program ini yang secara proaktif akan menemukan dan secara statistik akan mencapai level akurasi yang tinggi untuk menunjukkan apakah kita patut khawatir apa tidak,” tandasnya.

Waspadai Learning Loss Dalam kesempatan tersebut, Nadiem juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai masih sedikitnya jumlah sekolah yang melaksanakan PTM terbatas, yang berpotensi menyebabkan learning loss.

Baca Juga: TNI Hadir Bantu Wujudkan Operasi Katarak bagi Warga Papua Ini

“Saya lebih khawatir bahwa hanya 40 persen dari sekolah kita yang bisa melakukan PTM, saat ini baru melakukan PTM. Jadi ada 60 persen sekolah kita yang sebenarnya sudah boleh melakukan PTM yang belum [melakukannya],” ungkapnya.

Nadiem memaparkan, sejumlah penelitian menunjukkan adanya risiko learning loss, mungkin saja bisa terjadi karena pembelajaran jarak jauh yang kurang optimal.

“Data dari Bank Dunia dan berbagai macam institusi riset menunjukkan betapa menyeramkannya learning loss yang bisa terjadi," tegas Nadiem.

Baca Juga: Satgas Yonif 512/QY Bagikan Alkitab di Gereja Perbatasan RI-PNG

"Ini di luar kondisi psikologis yang bisa terjadi. Apalagi di tingkat SD dan PAUD di mana mereka paling membutuhkan PTM, jika sekolah-sekolah tidak dibuka, dampaknya bisa permanen,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah