Mitigasi dan Kesiapsiagaan Daerah Tangani Bencana, BNPB: Potensi La Nina Hingga Februari 2022

- 30 Oktober 2021, 10:55 WIB
Ilustrasi Bencana Alam, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Daerah Tangani Bencana, BNPB: Potensi La Nina Hingga Februari 2022 di Wilayah Indonesia
Ilustrasi Bencana Alam, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Daerah Tangani Bencana, BNPB: Potensi La Nina Hingga Februari 2022 di Wilayah Indonesia /PIXABAY/Wikilmages

BNPB telah memperkuat sistim peringatan dini banjir dan longsor dalam tingkat komunitas yang diperuntukkan sebagai _decision support system_ untuk membantu dalam pengambilan keputusan kapan masyarakat harus dievakuasi.

Baca Juga: Kepala BMKG: Ilmu Tradisional 'Titen' Milik Nelayan dalam Mencari Ikan dan Melaut Harus Ditinggalkan

Hingga saat ini, BNPB telah memasang 27 alat peringatan dini. Alat tersebut akan terus ditambah mengingat luas wilayah dan potensi bencana di Indonesia. Dalam waktu dekat, di beberapa wilayah aliran sungai di Jawa Timur dan jawa Tengah akan dilakukan penambahan sebanyak 7 alat.

Partisipasi aktif dari unsur pentahelix (pemerintah, lembaga usaha, akademisi, masyarakat, dan media) sangat penting dalam hal pengurangan risiko bencana hidrometeorologi.

Sinergi antara BMKG di hulu dengan BNPB dari sektor hilir dapat meningkatkan kekuatan peringatan dini untuk pengambilan tindakan yang cepat dan tepat dalam rangka mengurangi risiko bencana. Peringatan dini tersebut juga menjadi dasar untuk tindakan tanggap darurat selanjutnya.

Baca Juga: BPBD Sebut Sebanyak 2.021 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Tanah Laut

Upaya kesiapsiagaan berbasis masyarakat juga perlu dilakukan. Masyarakat dapat secara mandiri memonitor peringatan dini melalui laman BMKG dan informasi daerah berpotensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor sampai level desa melalui https://inarisk2.bnpb.go.id/pencegahan/

Penetapan jalur evakuasi serta penetapan rambu daerah rawan bencana mutlak harus dilakukan.

Diseminasi infromasi peringatan dini melalui jejaring komunikasi berbasis komunitas turut mendukung penguatan sistim peringatan dini. Diseminasi dilakukan melalui surat, pesan singkat, WhatsApp group, maupun media sosial.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan dan Relawan Kebencanaan di Bogor Diberikan Ilmu Gizi Bencana Diinisiasi Dompet Dhuafa

Halaman:

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah