Antisipasi Lonjakan Covid di Akhir Tahun, dibahas PGI Bersama Menko PMK

- 2 Desember 2021, 00:11 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu Majelis Pengurus Harian (MPH) PGI, di Grha Oikoumene. Kedua pihak membahas antisipasi Covid-19.
Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu Majelis Pengurus Harian (MPH) PGI, di Grha Oikoumene. Kedua pihak membahas antisipasi Covid-19. /Foto: HO Humas PGI/Philip Situmorang/

PORTAL LEBAK - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mendapat masukan dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) terkait kebijakan selama libur natal dan tahun baru.

Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu Majelis Pengurus Harian (MPH) PGI di Grha Oikoumene, Jakarta 30 November 2021, ingin mendapat masukan penting dari PGI untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19, di akhir tahun 2021.

Pasalnya, perayaan Natal merupakan hal istimewa bagi umat Nasrani, sehingga peribadatan Natal harus diatur dengan baik sesuai aturan.

Baca Juga: PGI Minta Pemerintah Bersikap Bijaksana dan Adil Terkait Kasus Penistaan Agama

Agar peribadatang berjalan lancar tanpa memicu gelombang ke tiga Covid-19 dari varian yang baru.

"PGI mendukung kebijakan Pemerintah meniadakan cuti bersama. Serta mengimbau perayaan Natal digelar di rumah bersama keluarga,” ujar Menko Muhadjir, dari keterangan tertulis yang dilansir PortalLebak.com dari Humas PGI.

Setali tiga uang, Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom mendukung apa yang telah diputuskan pemerintah.

Baca Juga: Buntut Pungli Makam TPU Cikadut, PGI Kecam Keras Oknum dan Apresiasi Gubernur Jabar Cepat Tanggap

Hal itu, terkait peniadaaan cuti bersama serta sekaligus pengaturan saat peribadatan Natal dan Tahun Baru.

Terkait jumlah jemaat yang sekiranya hadir di ibadah Natal dan Tahun Baru, umat diharapkan menyesuaikan aturan dari pemerintah.

“Kami mengeluarkan edaran agar mekanisme ibadah, saat ibadah Natal dan Tahun Baru, ke gereja-gereja. Proses peribadatan disesuaikan melalui aturan yang telah ditetapkan Pemerintah," ungkap Sekretaris Umum PGI Pendeta Jacklevyn Manuputty.

Baca Juga: Iklan Publik Acara K-Drama 'Snowdrop' Dituntut Perdata, Akhirnya wajah Jisoo BLACKPINK Dihapus

"Ini tahun kedua kami melakukan peribadahan di masa pandemi (Covid-19). Kami jalani sesuai prokes dilakukan dengan koordinasi satgas setempat," tambahnya.

"Kami juga menjalani atura PPKM, seperti jika level 3 maka jumlah umat yang ibadah harus 25 persen dan seterusnya,” pungkas Pdt. Jacklevyn Manuputty.

Hadir dalam pertemuan Menko PMK dan MPH-PGI, Ketua Umum Pdt. Gomar Gultom, Sekretaris Umum Pdt. Jacklevyn Manuputty.

Baca Juga: Bukti Jodoh Pasti Kembali, Berkali-kali Gagal Jalani Hubungan Kini Awkarin Dilamar Gangga Kusuma

Hadir pula Wakil Sekretaris Umum Pendeta Krise Gosal, Bendara Pdt. Jacub Sutisna dan Wakil Bendahara Penatua Arie Mongkingka serta sejumlah kepala biro PGI.

Seperti diketahui, PGI telah mengeluarkan imbauan ke gereja-gereja sejak 19 November 2021 lalu, sebagai berikut:

1. Mendorong warga memprioritaskan penyelenggaraan ibadah dan perayaan Adven, Natal dan Tahun Baru, yang aman dan berkeugaharian.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 01 Desember 2021: Irvan Desak Rendy Sembuhkan 'Bella', Tapi Ditolak Nah Lho

Warga diminta memerhatikan kebijakan-kebijakan yang diberlakukan pemerintah demi mengakhiri pandemi Covid-19 di Indonesia.

Terkait hal itu, pengumpulan umat secara ragawi serta perayaan di rumah-rumah dalam bentuk 'open house' disarankan untuk dihindari.

2. Memberi pemahaman kepada keluarga-keluarga Kristen, bahwa keluarga merupakan palungan bagi kelahiran Yesus.

Baca Juga: Jumlah Wisatawan Mancanegara Naik di Oktober 2021, Sektor Pariwisata Malah Terpuruk, Ini Penjelasan BPS

Jadi, sentrum perayaan Natal sepatutnya ditempatkan pada persekutuan keluarga di rumah-rumah.

3. Mendorong warga selalu jadi teladan bagi masyarakat luas terkait penerapan protokol kesehatan (menggunakan masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) dan perilaku hidup bersih dan sehat.

4. Bersama warga, meningkatkan empati dan solidaritas terhadap para korban bencana alam dan warga masyarakat yang menderita akibat persoalan kemiskinan.

Baca Juga: Jumlah Wisatawan Mancanegara Naik di Oktober 2021, Sektor Pariwisata Malah Terpuruk, Ini Penjelasan BPS

Termasuk diskriminasi dan ketidakadilan. Karena berkat yang diterima dari Tuhan semata.

Sebagai ucapan syukur di masa Adven, Natal dan Tahun baru mendatang, sangat baik dibagikan kepada mereka yang sangat membutuhkan perhatian dan bantuan kita (umat Kristiani) dalam mengurangi beban dan penderitaan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x