PORTAL LEBAK - Pemerintah Jepang berada dalam keadaan yang sulit menuju penyelenggaraan Olimpiade Tokyo yang tinggal 10 minggu lagi ditengah krisis kesehatan akibat Covid-19.
Apa lagi baru-baru ini Jepang tengah menghadapi lonjakan keempat infeksi Covid-19 di beberapa wilayah Jepang, dan mengumumkan keadaan darurat di tiga prefektur.
Sebuah petisi online berjudul 'Batalkan Olimpiade Tokyo' telah membubuhkan 350 ribu tandatangan dari masyarakat yang berlangsung selama 9 hari sejak diterbitkan.
Petisi tersebut diserahkan kepada ketua penyelenggara Olimpiade Tokyo sekaligus Gubernur Tokyo, yaitu Yuriko Koike, pada hari Jumat, 14 Mei 2021, kemarin.
Petisi untuk membatalkan Olimpiade Tokyo diinisiasi oleh Kenji Utsunomiya, karena melihat adanya lonjakan baru kasus Covid-19 di Jepang. Dia pun menyebut Jepang tidak dengan penuh kesiapan menyambut atlet dan pengunjung.
"Kami tidak dalam situasi itu (siap menyambut atlet-Red) dan karena itu Olimpiade harus dibatalkan," katanya dalam jumpa pers, seperti dikutip PortalLebak.com dari Reuters, 15 Mei 2021.
Baca Juga: OJK Ingatkan Ada Sanksi Pencabutan Izin Usaha Jika Debt Collector Perusahaan Leasing Melanggar Hukum
Utsunomiya juga menambahkan jika Olimpiade tetap dilaksanakan yang terjadi adalah layanan medis akan teralihkan dari masyarakat umum ke Olimpiade, padahal tenaga medis di Jepang tengah menghadapi lonjakan baru Covid-19.