Kepala BNPB: Penanganan Korban Bencana Abrasi di Minahasa Selatan Terkendali

- 18 Juni 2022, 22:46 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana Abrasi Pantai di Kantor Bupati Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (17/6/2022).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. memimpin Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Bencana Abrasi Pantai di Kantor Bupati Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (17/6/2022). /Foto: Komunikasi Kebencanaan BNPB/Alya Faradilla/

PORTAL LEBAK - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memuji Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Selatan, menangani bencana abrasi pantai, di pesisir Pantai Boulevard Amurang.

Letjen TNI Suharyanto menerima laporan dan fakta di lapangan tentang langkah tanggap darurat dalam bencana abrasi pantai di Mihanasa Selatan.

Melau ikunjungan kerja, Letjen TNI Suharyanto meninjau situasi terkini pascabencana dan dukungan bagi penguatan pemerintah daerah Minahasa Selatan dalam tanggap darurat bencana abrasi pantai.

Baca Juga: Belasan Rumah dan Jembatan Amblas Akibat Abrasi di Minahasa Selatan Sulawesi Utara

Dilansir PortalLebak.com dari bnpb.go.id, Suharyanto menyatakan langkah pemda, menangani bencana abrasi pantai, telah sesuai dengan format penanggulangan bencana sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007.

Mulai penetapan status tanggap darurat, pembentukan posko darurat, pembukaan lokasi pengungsian evakuasi masyarakat terdampak, pengoperasian dapur umum dan fasilitas lainnya.

“Terima kasih, saya apresiasi, selanjutnya tempat pengungsian sudah ada. Yakinkan betul bahwa pengungsian bukan hanya tempat, tetapi juga kebutuhan dasar bagi para pengungsi ini yakinkan betul terpenuhi,” kata Suharyanto.

Baca Juga: Bantuan Prasarana Sarana dan Utilitas PSU Sudah Disalurkan di Sulawesi Utara

Letjen TNI Suharyanto menyampaikan hal itu, di rapat koordinasi percepatan penanganan abrasi pantai, di Kantor Bupati Minahasa Selatan.

Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Minahasa Selatan, Kepala BNPB mengingatkan agar organisasi posko segera dibentuk dan dijalankan sebagaimana fungsi dan peranannya.

“Dengan adanya posko dan organisasinya ini memudahkan kegiatan harian apa yang harus dilakukan,” jelas Suharyanto.

Baca Juga: Begini Kronologi Pengeroyokan Pemuda di Cileungsi, Kapolres Bogor: Dipukuli Hingga Ditembaki Soft Gun

"Semuanya terpusat di posko tanggap darurat. Sehingga kegiatannya betul-betul terencana, terukur, serta dapat diimplementasikan di lapangan,” imbuhnya.

Untuk mempercepat pemenuhan hak-hak masyarakat terdampak abrasi pantai, BNPB akan memberikan dukungan berupa dana tunggu hunian.

Dana ini bisa digunakan masyarakat untuk menyewa tempat tinggal sementara, hingga hunian tetap yang baru suda dibangun.

Baca Juga: Ikatan Cinta 18 Juni 2022: Andin Tambah Dekat ke Ammar, Nino Dikirimi Ricky Tes DNA

“Bagi para pengungsi yang terdampak bencana, akan dapat bantuan dari pusat yang namanya dana tunggu hunian,” pungkas Suharyanto.

“Jika ada hunian sementara boleh saja. Nanti dapat ditempati hingga hunian tetap jadi,” tambahnya.

Suharyanto meminta kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan untuk segera mendata semua warga terdampak.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Edisi Akhir Pekan, GI Terbaru 18 Juni 2022 Banyak Gratis Primogems dan Mora

Kemudian pemda diharapkan langsung memutuskan kebijakan agar menyediakan lahan hunian baru untuk warga terdampak maupun yang terancam abrasi pantai.

Suharyanto akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), seperti praktik penyediaan tempat tinggal bagi warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

“Saya akan minta bantuan ke Kementerian PUPR saja biar cepat. Mereka sudah punya prototipe seperti yang sudah ada bagi warga lereng Semeru,” tegas Suharyanto.

Baca Juga: Sambut Digitalisasi Ekonomi Pasca Pandemi, Gubernur BI: ASEAN Siapkan Sistem Pembayaran Lintas Batas Negara

Kepala BNPB sekaligus meninjau langsung lokasi bencana abrasi pesisir pantai di Minahasa Selatan, yang mengakibatkan jembatan Amurang sepanjang 72 meter putus.

Masyarakat terlihat masih mendekati lokasi terdampak, sehingga Suharyanto mengingatkan agar segera menjauh dari lokasi kejadian karena membahayakan.

"Awas hati-hati ya, jangan dekat-dekat ke sana (jembatan putus) takut nanti jatuh," ujar Suharyanto dikutip PortalLebak.com dari bnpb.go.id.

Baca Juga: Otoritas Pariwisata Thailand Keluarkan Peringatan Kemunculan Ubur-ubur Api di Perairan Pantai Selatan

Dalam kunjungan ke lokasi terdampak, kepala BNPB Suharyanto serahkan dukungan Dana Siap Pakai (DSP) sejumlah Rp500 juta ke Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan.

Dana diharpakan segera dipakai untuk proses tanggap darurat. BNPB juga memberikan dukungan bantuan logistik beras 5 kilogram sebanyak 300 karung, air mineral 300 dus, mie instan 300 dus, rendang 300 bungkus, ikan sarden 30 dus, matras 250 buah dan selimut 500 buah.

Bantuan diserahkan secara simbolis dan diterima langsung oleh Bupati Kabupaten Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar.

Baca Juga: Tunjangan Insentif Guru Madrasah Bukan PNS Segera Cair, Cek Syarat Pencairannya

Bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan per Jumat mengakibatkan 353 warga mengungsi. Kerugian materiil yakni 31 rumah rusak berat, 1 jembatan rusak berat, 5 unit cottage terdampak, 1 unit kafetaria, dan kawasan destinasi wisata terdampak.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah