Pasalnya, angka survei kepuasan 72,3 persen memperlihatkan sentimen positif masyarakat atas kinerja pemerintah, khususnya Presiden Jokowi.
"Kalau sentimennya telah positif, kita lebih mudah berbicara dan menyampaikan sesuatu yang kurang baik karena masyarakat sudah percaya dengan pemerintah," ucap Djayadi.
Namun Djayadi Presiden Jokowi punya modal kuat dalam tingkat kepercayaan publik sehingga mampu meredam dampak negatif dari kenaikan harga BBM.
Lebih dari itu, beragam upaya dinilainya telah dilakukan Presiden Jokowi yang mampu menjadi menjadi solusi.
"Modal presiden Jokowi tak hanya tingginya tingkat kepuasan publik, sekaligus diikuti berbagai upaya mitigasi agar sentimen negatif tekait kebijakan yang diambil tidak terlalu negatif dampaknya," papar Djayadi Hanan.
Baca Juga: Harga BBM Subsidi Naik, Partai Buruh: Pemerintah Tak Beri Solusi, Kami Unjuk Rasa Besar-Besaran
Menurut Direktur Eksektif LSI itu, jika skema bantalan sosial berjalan baik, bersama pemeliharaan stabilitas ekonomi, politik dan hukum yang juga baik; maka tingkat kepuasan publik atas kerja presiden Jokowi mampu terus terjaga.
"Jika turun (tingkat kepecayaan kepada Presiden Jokowi), maka penurunan tingkat kepecayaanya tidak akan terlalu tajam," pungkas Djayadi Hanan.
Survei LSI digelar dalam rentang waktu 13-21 Agustus 2022 yang melibatkan 1.220 responden dengan teknik wawancara tatap muka langsung.***