Yang jadi masalah sejak awal mendeklarasikan capres NasDem walau masih bergabung di kabinet Jokowi, ini tidak etis.
PORTAL LEBAK - Terobosan politik yang digelar Partai NasDem melalui deklarasi calon presiden (capres) Anies Baswedan, 03 Oktober 2022 lalu, dinilai harus dibayar mahal.
Pasalnya, hal ini memincu terjadinya gejolak internal Partai NasDem, di mana banyak kader-kader yang keluar baik sebagai pengurus maupun dari keanggotaan partai.
Di sisi lain mencuat juga berbagai tanggapan eksternal Partai NasDem termasuk serangan dari mitra koalisi Kabinet Jokowi, yang akan berakhir 20 Oktober 2024.
Baca Juga: Ketua Umun Partai NasDem Surya Paloh: Pidato Presiden Jokowi Tidak Menyindir Siapapun
Menurut Anggota Dewan Pembina Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Liasta Surbakti, Gejolak internal Partai NadDem dan serangan dari mitra koalisi dapat disebabkan, antara lain:
1. Partai pendukung pemerintah tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (Koalisi besar) pemerintahan akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2024.
2. Partai NasDem selalu menggaungkan Restorasi dan Reformasi Indonesia.
3. Partai NasDem merupakan perwujudan nasionalisme kebangsaan, kedaulatan nasional yang bertumpu pada masyarakat yang sejahtera,