Partai NasDem Dipertanyakan Anggota Dewan Pembina DGP: Mau Koalisi Perubahan Atau Kembali Ke Koalisi Besar

- 29 November 2022, 12:24 WIB
Insert: Anggota Dewan Pembina DGP, Liasta Surbakti yang Memprediksi Langkah Ketum Partai NasDem Surya Paloh usai Deklarasan Capres Anies Baswedan.
Insert: Anggota Dewan Pembina DGP, Liasta Surbakti yang Memprediksi Langkah Ketum Partai NasDem Surya Paloh usai Deklarasan Capres Anies Baswedan. /Foto: Kolase/Handout Liasti Surbakti/Humas Partai NasDem/

Apalagi keterlibatan partai nasdem sama dengan partai pendukung lainnya diberi peranan dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

"Tapi yang jadi masalah sejak awal mendeklarasikan capres NasDem walau masih bergabung di kabinet Jokowi, ini tidak etis. Pola kepemimpinan Jokowi yang terbuka dan demokratis tidak dipahami sesungguhnya oleh Surya Paloh," pungkas Liasta.

Melalui pemilihan capres Anies Bawesdan yang memenangkan Pilgub DKI 2017, dinilai Liasta menjadi anti klimaks restorasi dan reformasi Partai NasDem.

Baca Juga: Pengeboran 616 Sumur Pengembangan Minyak dan Gas di Tanah Air Dituntaskan SKK Migas

"Karena rekam jejak capres dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, menjadi catatan sejarah pemilihan Gubernur, yang telah memecah belah bangsa," tegasnya.

Jejak capres mengusung tokoh politik Identitas menyiratkan politik identitas yang akan menghancurkan kebinekaan yang merupakan modal bangsa Indonesia yang maju.

Deklarasi capres dengan Koalisi Perubahan mau dibawa kemana, akan kah terulang kejadian politik tahun 2004 bagi pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh.

Baca Juga: Piala Dunia 2022: Serangan Bruno Fernandes Sempurnakan Portugal Saat Bekuk Uruguay, Tim Lolos Babak 16 Besar

 

"Jika dirunut dari sejarah pendiri Partai NasDem ini, Surya Paloh selalu ingin sebagai salah satu king maker dalam penentuan Capres," nilai Liasta Surbakti.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah