Network
"Dalam politik tiada lawan dan kawan abadi, kecuali kepentingan yang abadi,"
PORTAL LEBAK - Dukungan politik dari kekuangan politik non partai, terhadap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu 2024, makin menguat.
Terungkap, dua tokoh kebangsaan Siswono Yudo Husodo (80) serta Enggartiasto Lukito (71) yang merupakan Pendiri Partai NasDem, terang-terangan mendukung Ganjar Pranowo.
Saat ini kedua tokoh politik tersebut telah menyatakan diri keluar dari Partai NasDem dan keduanya telah bersama Relawan Dulur Ganjar Pranowo (DGP) mendukung Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Relawan Dulur Ganjar Pranowo DGP, Prediksi Hanya Ada 2 Poros di Pemilu 2024
Tak ayal Ganjar Pranowo yang merupakan Kader otentik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dinilai layak sebagai calon presiden (Capres) dalam pemilu presiden (pilpres) 2024.
Slogan Relawan DGP yang selalu dikumandangkan, yakni "Ganjar Penerus Jokowi" semakin tersiar dan kuat menggema di seantero jagat tanah air.
Penasehat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) DGP, Sabar Mangadoe mengungkapkan, langkah-langkah yang telah Siswono Yudo Husodo dan Enggartiasto Lukito lakukan demi memenangkan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Khianat Anies Baswedan Jadi Hal yang Biasa, Suroto Ketum DPP DGP: Terungkap Satu per Satu
"Enggartiasto Lukito sebagai pemilik Berita Satu TV yang baru, yang kini telah diubah namanya menjadi B-TV dan memutuskan mendukung Ganjar," ungkap Sabar Mangadoe.
Sikap ini, dinilai Sabar pasti berhadap-hadapan dengan Pemilik Metro TV, Surya Paloh yang juga ketua umum Partai NasDem yang kini mendukung Anies Baswedan, sejak 3 Oktober 2022 lalu.
"Dalam politik tiada lawan dan kawan abadi, kecuali kepentingan yang abadi," pungkas Sabar, dilansir PortalLebak.com dari keterangan tertulisnya, Rabu 15 Maret 2023.
Anies Baswedan Antitesa Jokowi
Seperti diketahui, saat Pilpres 2014 dan 2019, Metro TV dan Partai NasDem habis-habisan mendukung Capres Joko widodo (Jokowi) 2014 dan berlanjut pada 2019.
"Kiranya dengan dukungan dari kedua orang pendiri Partai NasDem, yakni mas Siswono Yudo Husodo dan bang Enggartiasto Lukito, membuat daya gerak Gotong Royong Produktif dan Progresif DGP semakin lama semakin cepat membumi," ucap Sabar.
Alhasil, Relawan DGP semakin cepat membangun kepengurusan organisasi relawan ini, mulai dari tingkat Kabupaten atau Kota (MAKO DGP), Kecamatan (POSKO DGP), Kelurahan dan Desa (GARDU DGP) dan Dusun RW/RT (PosLink DGP).
"Segenap Relawan DGP membangun Pasukan Tempur Politik Darat (PTPD) agar secepat-cepatnya dan sebesar-besarnya ikut membantu meningkatkan tingkat popularitas dan elektabilitas Ganjar Pranowo," pungkasnya.
Karena dengan tingkat popularitas Ganjar Pranowo segera capai diatas 95 persen, maka dipastikan bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo akan minimal dua kali dari elektabilitas Prabowo Subianto, apalagi dibanding dengan elektabilitas Anies Rasyid Baswedan.
Capres Ganjar 2024 Menang Dengan Unggul Minimal 30 Persen Suara
Caranya, sebagai langkah tahap pertama tingkat popularitas Ganjar harus sesegera mungkin setara dengan popularitas Prabowo dan Anies diatas 95 persen.
Baca Juga: Satu dari 48 Korban Longsor Serasan di Natuna Kepri Belum Teridentifikasi Tim Gabungan
Sehingga akibatnya elektabilitas Ganjar Pranowo jauh melampaui elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Maka elektabilitas Ganjar Pranowo yang sangat tinggi ini pasti semakin menjamin Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputeri memilih Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 yang diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih ini.
Langkah berikutnya, dengan tingkat elektabilitas Capres Ganjar Pranowo 2024 yang sangat tinggi akan menjamin dapat menang dengan unggul suara minimal 30 persen. Atau jumlah perolehan suara Capres Ganjar Pranowo 2024 meraih minimal 65 persen suara.
"Jadi slogan 'Ganjar sebagai Penerus Jokowi', Relawan DGP memprediksi bahwa Capres Ganjar Pranowo 2024 dapat menang dengan unggul suara yang jauh melampaui prestasi dari Capres Jokowi 2014 sendiri, yaitu unggul minimal 30 persen suara," tegas Sabar.
Kemudian Sabar membandingkan prestasi Capres Jokowi 2014 yang hanya menang dengan unggul 6.3 persen suara dan Capres Jokowi 2019 yang hanya menang dengan unggul 11 persen suara.***
