Tarif Transjakarta Akan Disesuaikan Dengan Status Domisili dan Pemegang KTP

- 30 September 2023, 15:40 WIB
Bus TransJakarta.
Bus TransJakarta. /Transjakarta

PORTAL LEBAK - Manajemen PT Transjakarta berencana mengubah tarif perjalanan yang besarannya disesuaikan dengan status ekonomi dan KTP domisili penumpang.

Otoritas PT Transjakarta akan segera menerapkan sistem account based ticketing (ABT). Kedepannya, tarif warga antara domisili DKI Jakarta dan non-Jakarta otomatis berbeda.

Hingga berita ini diturunkan, tarif Transjakarta tidak berubah bagi seluruh konsumen yang menggunakan jasa bus tersebut, yaitu dengan tarif tetap Rp3.500.

Baca Juga: KPK Tetapkan Dirut PT Transjakarta M Kuncoro Wibowo Tersangka, Meski Baru Diangkat Pj. Gubernur DKI Heru Budi

Rencananya, peresmian sistem tiket berbasis profil akun alias ABT tersebut dapat menggunakan 3 moda transportasi umum di Jakarta, yakni MRT, LRT, serta Transjakarta.

Sistem tersebut, informasinya telah diuji coba dan akan segera diberlakukan ke publik, melalui Playstore lewat aplikasi JakLingko.

Para penumpang, dilansir PortalLebak.com dari akun instagram PT Transjakarta, selanjutnya bisa melakukan transaksi perjalanan dengan QR Code.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya: Ayo Jajaran Saya (polisi) ke Kantor Gunakan TransJakarta

Uji Coba Sistem ABT Transjakarta
Kepala Dinas perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan, sistem ABT baru diuji coba internal kepada jajaran Dinas Perhubungan dan belum diterapkan secara massal.

Syafrin menegaskan penyesuaian tarif didasarkan status ekonomi dan sesuai KTP domisili penumpang ini,  belum diterapkan dalam waktu dekat.

“Kita telah uji coba dari bulan lalu ya. Selanjutnya pada tanggal 17 September kemarin, telah launching di Playstore. Sudah bisa di-update untuk aplikasi JakLingko,” ujar Syafrin dalam keterangan tertulis 26 September 2023.

Baca Juga: Netizen Korea: Kita Harus Peka Komentar Warna Kulit, Soalnya KPop Sudah Jadi Pusat Perhatian Global

“Jadi masyarakat nantinya akan melakukan perjalanan bisa dengan QR Code, kemudian bisa tap di stasiun, halte. QR-nya sudah ada di aplikasi sehingga bisa memudahkan masyarakat bermobilitas,” kata dia.

Salah satu fungsi penggunaan ABT membantu penumpang memonitor saldo mereka. Saldo tetap ada meski kartu penumpang hilang.

“Dengan ABT maka kartunya hilang saldonya tersimpan di aplikasi. Sehingga, ketika dia mau mengganti kartu, cukup memasukkan kembali di person lagi untuk kartunya, dan otomatis kembali saldonya. Jadi, tidak akan ada lagi yang kehilangan kartu dan hilang saldonya,” ucapnya.

Baca Juga: Legalitas puluhan senjata api di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo Diselidiki Polisi

ABT adalah integrasi sistem pembayaran transportasi massal Transjakarta, MRT dan LRT melalui aplikasi JakLingko. Pemberlakuan sistem ini juga akan berdampak terhadap konsep subsidi tepat sasaran.

“Setelah kita mengumpulkan data-data, profiling pengguna. Kita bisa mengetahui apakah yang menggunakan angkutan umum massal itu domisili Jakarta atau Bodetabek," katanya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x