Network
PORTAL LEBAK - Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sebanyak 16 RT di wilayah Jakarta terendam banjir pada Jumat pagi, 15 Maret 2024, hingga pukul 04.00 WIB.
Banjir yang melanda wilayah-wilayah tersebut disebabkan oleh naiknya status Bendungan Katulampa Bogor dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 atau Waspada sejak sore kemarin hingga malam hari.
"BPBD mencatat genangan masih terjadi di 16 RT atau 0,052 persen dari 30.772 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Isnawa Adji Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, seperti dikutip PortalLebak.com dari ANTARA, 15 Maret 2024.
Baca Juga: Keluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Dimakamkan, Polisi Masih Dalami Motif karena Pinjol
Lebih rinci BPBD mencatat ada satu RT di Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 50 centimeter.
Selain luapan Sungai Ciliwung, banjir di Kelurahan Manggarai ini diperparah oleh curah hujan tinggi.
Luapan Kali Ciliwung merendam 15 RT di Jakarta Timur, mencangkup empat RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian air mencapai 95 - 100 cm.
Tiga RT di Kelurahan Kampung Melayu yang kerap dilanda banjir pada pagi tadi juga terdampak banjir luapan Kali Ciliwung. Ketinggian air di wilayah tersebut mencapai 125 cm.
Sementara satu RT di Kelurahan Balekambang terendam banjir dengan ketinggian 40 cm dan lima RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air 110 - 140 cm.
Dua RT di Kelurahan Cililitan tak luput dari dampak luapan Kali Ciliwung. Namun, empat RT di Kelurahan Rawajati dan tiga RT di Kelurahan Pejaten Timur tercatat telah surut pagi ini.
Baca Juga: Total 34 Orang Berhasil Selamat Usai KM Parikudus Terbalik, Seorang Wisatawan Asing Hilang
BPBD DKI Jakarta masih bekerja memonitor kondisi banjir di setiap wilayah dan mengkoordinasikan informasi di lapangan dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Dinas Bina Marga DKI, dan dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI (Gulkarmat).
Jumlah anggota yang dikerahkan dalam tim gabungan penanggulangan bencana atau tim reaksi cepat di seluruh wilayah rawan banjir adalah 267 personel.
Tim reaksi cepat bertugas menangani bencana, melakukan edukasi dan evakuasi warga jika terjadi banjir di wailayah Jakarta sampai penanganan dan pemantauan terhadap bencana.***
