Diperkirakan Mencuat Pembalap Formula 1 atau F1 Asal China, dari Tim Alfa Romeo

18 September 2021, 05:00 WIB
Antonio Giovinazzi dari Alfa Romeo selama latihan di Formula Satu F1 - Grand Prix Italia - Autodromo Nazionale Monza, Monza, Italia - 10 September 2021. /Foto: REUTERS/MASSIMO PINCA/

PORTAL LEBAK - China bisa memiliki pembalap Formula 1 atau F1 pertamanya musim depan, jika tim Alfa Romeo memutuskan untuk memberhentikan pembalap Italia, Antonio Giovinazzi.

Kursi di tim F1 yang berbasis di Swiss itu adalah satu-satunya kesempatan dengan ketidakpastian yang tersisa di sekitarnya.

Setelah tim F1 Aston Martin mengkonfirmasi susunan pemain yang tidak berubah pada hari Kamis, dan banyak kandidat tertarik untuk mengisinya.

Baca Juga: Verstappen dihukum karena kecelakaan di Grand Prix F1 Italia, Hamilton Diselamatkan oleh Halo

Salah satunya adalah pebalap China Guanyu Zhou, yang saat ini berada di urutan kedua secara keseluruhan di Formula 2.

Guanyu Zhou juga sekaligus pebalap penguji tim Formula 1 atau F1 Alpine milik Renault.

Pemain berusia 22 tahun itu terpaut 15 poin di belakang Oscar Piastri dari Australia, yang juga anggota Akademi Alpine.

Baca Juga: Pembalap Hamilton di Posisi Teratas Sprint F1 di Grand Prix Inggris

Zhou yang lahir di Shanghai dianggap sebagai favorit, dengan dukungan substansial yang dilaporkan dari sponsor China.

Dalam sebuah langkah yang juga akan menyenangkan pemegang hak komersial Formula 1 atau F1 di Liberty Media.

Cina adalah pasar pertumbuhan utama untuk olahraga, bersama dengan Amerika Serikat, pertama kali jadi tuan rumah Grand Prix di, Shanghai pada tahun 2004.

Baca Juga: Keajaiban Lewis Hamilton Hilang, Setelah Gagal Total Berlaga di Formula Satu (F1) Grand Prix Azerbaijan

Namun, tidak ada pebalap China yang mendekati grid start, selain ambil bagian dalam latihan Jumat.

Zhou melakukan itu dengan Alpine, yang tidak memiliki lowongan di tim mereka sendiri, pada bulan Juli.

Padahal Ma Qing Hua tampil dalam latihan Grand Prix China, dengan tim Caterham yang sekarang sudah tidak berfungsi pada tahun 2013.

Baca Juga: Idola KPop Jaehyun NCT Masih Menjadi Penggemar 'High School Musical' Terbesar, Berikut Ini Buktinya

Tim Alfa Romeo yang berbasis di Swiss sejauh ini hanya mengkonfirmasi Valtteri Bottas, yang pindah dari tim juara Mercedes.

Bottas sebagai pengganti pensiunan sesama pembalap Finn Kimi Raikkonen, dengan masa depan Giovinazzi yang tidak pasti.

Giovinazzi didukung oleh Ferrari, yang menyediakan mesin Alfa, dan merupakan satu-satunya pembalap Formula 1 Italia.

Baca Juga: Inilah 3 Idola KPop Miliki Senyum Terbaik, Menurut Dokter Gigi Profesional

Namun, dilansir PortalLebak.com dari Reters, tim bebas memilih pembalap mereka, dan pertimbangan komersial bisa ikut bermain.

Pembicaraan tentang Zhou menarik puluhan juta dolar ke tim milik pribadi itu (Alfa Romeo) yang mendekam di urutan kesembilan dari 10.

Bos tim Alfa Romeo, Fred Vasseur menyatakan kepada wartawan di Grand Prix Italia akhir pekan lalu, bahwa Zhou adalah salah satu dari lima atau enam nama pembalap yang sedang dipertimbangkan.

Baca Juga: Pabrik Miras Impor Palsu Digerebek Polisi di Cileungsi Bogor, Produksi Rumahan Merk Ternama

"Zhou melakukan pekerjaan dengan baik di F2; pasti dia ada dalam daftar," kata pria Prancis itu.

“Ini bukan hanya karena fakta bahwa dia orang Cina, bahwa dia adalah pelari terdepan di F2. Dia memenangkan beberapa balapan dan saya pikir setiap tim di F1 memandangnya," pungkasnya.

Selanjutnya tim Alfa akan melihat dalam dua atau tiga acara di mana mereka berada, apa evolusi dari setiap pebalap di Formula 2.

Baca Juga: Kemenkes Ucap Duka Cita Mendalam Atas Nakes Gabriela Meilan yang Menjadi Korban Kebrutalan KKB di Papua

Alfa Romeo juga memiliki bintang akademi Sauber yang sedang naik daun, Theo Pourchaire untuk dipertimbangkan.

Tetapi pria Prancis itu baru saja berusia 18 tahun dan tidak memiliki waktu lintasan Formula 1.

Ini membuatnya lebih memiliki prospek untuk tahun 2023. Sauber menjalankan tim di bawah merek Alfa Romeo.

Baca Juga: Atlet Paralimpiade Indonesia Terima Bonus Sesuai Janji Pemerintah, Leani Ratri Oktila Kantongi Rp13,5 Miliar

Mercedes juga ingin menempatkan juara Formula E mereka Nyck de Vries, yang memenangkan gelar Formula 2 pada 2019.

Tetapi ikatan pembalap Belanda dengan pabrikan Jerman itu merupakan komplikasi bagi tim yang terkait erat dengan Ferrari.

“Saya pikir situasi dengan Mercedes, itu tidak mudah,” kata Vasseur.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler