Baca Juga: Terkait KLB Partai Demokrat, Pemerintah: Catat Ketum Masih AHY
“Saya sebenarnya ragu-ragu untuk ambil bagian sekarang,” kata Yamamura (40) yang tinggal di Barat Daya Jepang, jauh dari Tokyo.
“Pergi ke Tokyo itu mahal, dan berkat pandemi, keuangan saya jadi tidak stabil. Tapi alasan terbesarnya ialah, sangat sulit untuk mempertahankan motivasi di situasi yang tidak jelas ini,” tambahnya.
Sekitar 80.000 orang direkrut oleh penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020, dengan 30.000 lainnya dilakukan oleh pemerintah Tokyo, dan selebihnya dilakukan oleh administrasi IOC.
Baca Juga: Jalan Tol belum jadi, Ajang Wisata Dadakan
Proses rekrutmen dilakukan mulai dari menerjemahkan bahasa dan membimbing orang, hingga mengantar pengunjung berkeliling dan melakukan manajemen tempat. Sebagai bagian dari tradisi Olimpiade Tokyo, para relawann datang dari berbagai kalangan yakni mahasiswa hingga pensiunan, yang datang dari seluruh dunia.
Sekitar 1.000 relawan telah megundurkan diri, sementara pihak Olimpiade Tokyo telah melihat sekitar 200 orang mengajukan cuti, tidak satu pun dari mereka akan mempengaruhi penyelenggaraan Olimpiade.
Beberapa ratus relawan menyatakan berhenti, karena pernyataan dari Presiden Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020. Tetapi setelah berhenti, beberapa orang ingin kembali berpartisipasi.
Baca Juga: 5 Tipe Bentuk Tubuh Wanita Berikut Dengan Tips Memilih Baju