PORTAL LEBAK - Pembalap Formula Satu asal Kanada, Nicholas Latifi, terpaksa menyewa pengawal professional ekstra setelah menerima ancaman pembunuhan.
Nicholas Latifi diancam dibunuh oleh orang tak dikenal, usai Grand Prix Abu Dhabi, yang kontroversial di akhir musim tahun lalu.
Pembalap berusia 26 tahun itu mengalami insiden di lap penutup balapan, ulah Nicholas Latifi ini memicu safety car yang membalikkan hasil pada saat itu.
Baca Juga: Kisah Mantan Bos McLaren Whitmarsh, Bawa Aston Martin Sukseskan Ajang Formula Satu F1
Apalagi, setelah prosedur restart yang diubah, memungkinkan pebalap Red Bull, Max Verstappen melewati saingan dari tim Mercedes Lewis Hamilton di lap terakhir.
Akibatnya, peristiwa ini menyebabkan pembalap Lewis Hamilton asal Inggris gagal meraih gelar kedelapan, padahal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Nicholas Latifi menerima rentetan pelecehan online setelah balapan, termasuk ancaman pembunuhan atas dirinya.
"Kedengarannya lucu, konyol, tetapi kami benar-benar menganggap serius ancaman itu," papar Nicholas Latifi, dilansir PortalLebak.com dari Reuters.