Mobil Tesla Dengan Fitur Autopilot Kecelakaan Fatal, Otoritas Amerika Selidiki Penyebabnya

20 April 2021, 09:30 WIB
Bangka mobil Tesla terlihat setelah kecelakaan fatal, di daerah Woodlands, Texas, Amerika Serikat (17/04/2021), Gambar ini ditangkap dari sebuah video yang diunggah di sosial media. /Foto: via REUTERS/SCOTT J. ENGLE/

PORTAL LEBAK - Badan penyelidik Amerika Serikat (AS) menyelidiki kecelakaan fatal mobil Tesla, yang memiliki fitur autopilot dan tanpa pengemudi.

Dua agen AS Senin 19 Apil 2021, menyatakan mereka sedang menyelidiki kecelakaan Tesla yang terjadi di Texas, AS, Sabtu 17 April 2021 lalu, yang menewaskan dua orang penumpangnya.

Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), yang mengatur keselamatan kendaraan dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) keduanya mengatakan mereka akan menyelidiki kecelakaan itu.

Baca Juga: Ustadz Zacky Mirza: Informasi Soal Saya Meninggal saat Ceramah Adalah HOAX

Baca Juga: Gempa M6.4 Guncang Nias Barat Sumut, Guncangan dirasakan Hinnga Aceh Singkil

"Kami telah mengirimkan tim investigasi kecelakaan khusus untuk menyelidiki kecelakaan itu. Kami secara aktif terlibat dengan penegak hukum setempat dan Tesla untuk mempelajari lebih lanjut tentang rincian kecelakaan itu dan akan mengambil langkah-langkah yang sesuai ketika kami memiliki informasi lebih lanjut," ujar Otoritas NHTSA.

Padahal, hanya beberapa jam sebelum kecelakaan, Kepala Eksekutif Tesla Inc. Elon Musk mentweet kepada lebih dari 50 juta pengikutnya.

"Tesla (mobil-Red) dengan autopilot (tanpa pengemudi-Red), sekarang mendekati 10 kali lebih rendah kemungkinan kecelakaan daripada kendaraan biasa," yakin Elon Musk.

Baca Juga: Group Musik Kpop TWICE Dikonfirmasi Akan Tampil di Acara Televisi 'The Kelly Clarkson Show'

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Nista Agama, Diburu Polisi Dengan Berbagai Cara

Sementara itu, seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, Selasa 20 April 2021, saham perusahaan Tesla yang turun 3,4 persen pada hari Senin, tidak segera berkomentar.

Setelah Kecelakaan itu terjadi, pengawasan pun ditingkatkan atas sistem penggerak autopilot semi-otomatis Tesla, setelah kecelakaan baru-baru ini.

Autopilot dalam mobil Tesla, beroperasi di setidaknya tiga kendaraan Tesla yang terlibat dalam kecelakaan fatal AS sejak 2016. NHTSA telah mengirim tim ke setidaknya tiga kecelakaan Tesla lainnya dalam beberapa pekan terakhir, yang diyakini terkait dengan penggunaan Autopilot.

Dalam kecelakaan hari Sabtu, Tesla Model S 2019 sedang melaju dengan kecepatan tinggi di dekat Houston ketika gagal melewati tikungan dan keluar dari jalan, menabrak pohon dan terbakar, stasiun televisi lokal KHOU-TV mengatakan.

Baca Juga: DAY6 Kembali Dengan Personel Lengkap, Mini Album 'The Book of Us: Negentropy' Jadi Kado Comeback

Baca Juga: Persib Bandung Taklukkan PSS Sleman, Lolos ke Babak Final Piala Menpora 2021

Setelah api dipadamkan, pihak berwenang menemukan dua penumpang di dalam kendaraan, dengan satu di kursi penumpang depan dan yang lainnya di kursi belakang Tesla, kata KHOU-TV, mengutip Polisi Harris County Precinct 4 Mark Herman.

Tesla menyarankan pengemudi untuk tetap memegang kemudi dan memperhatikan saat menggunakan Autopilot. Namun, beberapa pengemudi Tesla mengungkapkan bahwa mereka dapat tidak meletakkan tangan mereka di atas kemudi untuk waktu, yang lama saat menggunakan Autopilot.

Senator dari Partai Demokrat AS Richard Blumenthal menilai "pengawasan komprehensif" oleh NHTSA sangat penting untuk mencegah kematian mengemudi semi-otomatis di masa depan.

Baca Juga: Sedikitnya 11 tewas, 98 luka-luka Dalam Kecelakaan Kereta di Mesir

Baca Juga: Sedikitnya 11 tewas, 98 luka-luka Dalam Kecelakaan Kereta di Mesir

"menggunakan sistem tanpa pengemudi Tesla - atau yang lainnya - tidak boleh menyebabkan risiko kematian. Kemajuan dalam teknologi mengemudi harus terlebih dahulu diuji terutama keamamannya," ujar Senator Richard Blumenthal di Twitternya.

Bulan lalu, NHTSA mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah membuka 27 investigasi khusus terhadap kecelakaan kendaraan Tesla, 23 di antaranya tetap aktif, dan setidaknya tiga dari kecelakaan itu terjadi baru-baru ini.

NTSB, yang membuat rekomendasi keselamatan tetapi tidak dapat memaksa penarikan kembali, mengatakan akan mengirim dua orang untuk melakukan penyelidikan keselamatan atas kecelakaan di Texas yang berfokus "pada operasi kendaraan dan kebakaran pasca-tabrakan."

NTSB terakhir mengkritik pendekatan NHTSA untuk pengawasan kendaraan otomatis sebagai kebijakan salah arah, karena pada dasarnya mengandalkan menunggu masalah terjadi daripada menangani masalah keselamatan secara proaktif.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler